REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, berjanji Jepang akan melanjutkan dukungannya ke Ukraina. Hal ini ia sampaikan saat berkunjung ke Kiev di tengah invasi Rusia. "Jepang bertekad melanjutkan dukungan ke Ukraina sehingga perang dapat kembali ke Ukraina," kata Kamikawa melalui penerjemah di konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Ahad (7/1/2024).
Kamikawa tiba di Kiev dalam kunjungan yang tidak diumumkan dan terpaksa menggelar konferensi pers di tempat semantara karena peringatan serangan udara. Rusia mengerahkan hampir 300 rudal dan lebih dari 200 drone dalam serangan di akhir tahun 2023 dan awal 2024. Ukraina berulang kali meminta sekutu-sekutunya menyediakan pesawat tempur dan sistem pertahanan udara modern untuk membalas serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur militer dan sipil.
"Saya sampaikan pada rekan-rekan saya, Ukraina tidak hanya membutuhkan pesawat tapi di atas semua sistem pertahanan udara," kata Kuleba. Bulan lalu Jepang mengatakan akan mempersiapkan kapal rudal pertahanan udara Patriot ke Amerika Serikat (AS) setelah merevisi pedoman ekspor persenjataannya.
Perubahan besar pertama kebijakan ekspor senjata Jepang yang dibatasi selama sembilan tahun terakhir. Meski pembatasan ekspor baru Jepang masih mencegah pengiriman senjata ke negara-negara perang.
Tapi, kemungkinan akan memberikan manfaat tidak langsung ke Ukraina karena memberi AS kapasitas tambahan untuk memberikan bantuan militer ke Kiev. Menteri Luar Negeri Jepang juga mengatakan akan menunjukkan dengan tegas komitmen Negeri Sakura pemulihan dan perbaikan Ukraina lewat kemitraan pemerintah-swasta. Dengan menjadi tuan rumah konferensi Jepang-Ukraina pada 19 Februari.