Rabu 10 Jan 2024 10:45 WIB

Pasukan AS dan Inggris Tembak Jatuh Rudal Houthi di Laut Merah

Houthi bersumpah melanjutkan serangan hingga Israel menghentikan konflik di Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).
Foto: EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komando Pusat Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan AS dan Inggris menembak jatuh 21 drone dan rudal yang ditembakan Houthi ke jalur perdagangan Laut Merah. Serangan ini menjadi yang terbaru untuk kelompok berbasis di Yaman itu.

Pada Rabu (10/1/2024) Komando Pusat AS mengatakan tidak ada laporkan korban luka dan kerusakan. Komando menambahkan ini serangan ke-26 Houthi ke jalur pelayaran internasional di Laut Merah sejak 19 November 2023. Houthi meningkatkan serangannya ke kapal-kapal komersial sebagai solidaritas pada rakyat Palestina dan desakan pada Israel untuk mengakhiri operasi militernya di Gaza.

Baca Juga

Berbagai perusahaan pelayaraan menunda pengiriman atau mengalihkan rute pengiriman dengan mengitari Afrika. Houthi bersumpah untuk melanjutkan serangan hingga Israel menghentikan konflik di Gaza.

Kelompok itu juga memperingatkan mereka akan menyerang kapal-kapal perang AS jika kelompok milisi itu sendiri menjadi target. Komando Pusat AS mengatakan 18 drone, dua rudal jelajah anti-kapal, dan satu rudal balistik antikapal ditembak jatuh pasukan AS dan Inggris.

Sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, kelompok Houthi di Lebanon menggelar serangan ke kapal-kapal komersial di Laut Tengah. Serangan-serangan ini memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran menunda dan mengalihkan pengiriman mereka sehingga menaikan biaya dan menambah waktu pengiriman.

AS yang mengatakan serangan-serangan tersebut dapat menaikan harga barang dan bahan bakar di seluruh dunia membentuk koalisi untuk melindungi kapal-kapal komersial di perairan tersebut. AS mengklaim sudah 20 negara yang bersedia berpartisipasi dalam koalisi tersebut tapi Bahrain satu-satunya negara Arab yang bergabung. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement