Rabu 17 Jan 2024 11:19 WIB

Inggris Semakin Aktif di Laut Merah

Salah satu yang paling terdampak dari krisis Laut Merah adalah produk manufaktur Cina

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Kapal terlihat dari kejauhan di Laut Merah.
Foto: Anadoulu
Kapal terlihat dari kejauhan di Laut Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebagai sekutu Ukraina, Inggris vokal menentang agresi Rusia dan salah satu negara pertama yang memberikan tank dan rudal jarak jauh ke Ukraina. Sebagai peserta gugus tugas angkatan laut multinasional untuk menetralkan ancaman dari Houthi di jalur pelayaran internasiona, Inggris juga meningkatkan peran militernya di panggung dunia.

"Kami bertindak di garis depan respon global untuk menjaga stabilitas kawasan," kata Menteri Luar Negeri Pertahanan Grant Shapps dalam pidatonya di Lancaster House seperti dikutip Aljazirah, Senin (15/1/2024).

Baca Juga

Setelah serangan mendadak Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Inggris menjadi salah satu negara pertama yang mengirimkan gugus tugas Angkatan Laut, marinir dan pesawat pengintai ke Israel. Inggris bergabung dengan koalisi maritim yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Laut Merah untuk melindungi kapal-kapal komersial dari ancaman Houthi.

Pada Jumat (13/1/2024) lalu koalisi yang dinamakan OPG itu menyerang lokasi militer Houthi setelah kelompok yang didukung Iran itu menyerang kapal HMS Diamond angkatan laut Inggris dan Angkatan Laut AS dengan 21 drone dan rudal.

Inggris menggunakan empat rudal RAF Typhoon FGR4 untuk menjatuhkan bom Paveway IV ke dua fasilitas di Bani yang digunakan Houthi meluncurkan serangan drone dan melakukan operasi pengintangian. Serta pangkalan udara di Abbs yang digunakan untuk meluncurkan rudal dan drone.

"Indikasi awal menunjukkan kemampuan Houthi mengancam kapal-kapal dagang terpukul," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pernyataannya. Inggris juga menaikan anggaran pertahanan dan meningkatkan peran militer di panggung internasional.

Shapps mengatakan anggaran pertahanan yang saat tahun in i sudah 50 miliar poundsterling atau 63 miliar dolar AS akan dinaikan 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto secepat mungkin. Ia juga mengajak sekutu-sekutu Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk melakukan langkah serupa. Alasan langkah di Laut Merah adalah untuk melindungi perdagangan dunia.

Sekitar 15 persen lalu lintas maritim dunia melewati selat Bab al-Mandeb, yang memisahkan Samudra Hindia dengan Laut Merah. Kapal-kapal lewat selat itu untuk mencapai Eropa dari Terusan Suez.

Salah satu yang paling terdampak dari krisis Laut Merah adalah produk manufaktur Cina yang dikirim ke pasar Eropa. Pada 5 Januari lalu perusahaan operator kapal kontainer terbesar di dunia Moller-Maersk mengatakan mereka mengalihkan rute kapal dengan mengitari Afrika, sejumlah perusahaan lain mengikuti langkah tersebut.

Perubahan rute itu menambah waktu pengiriman hingga 10 hari, menaikan biaya pengiriman dan memicu inflasi. Keputusan Maersk ini diambil setelah Houthi menyerang kapal Maersk Hangzhou pada 2 Januari lalu.

Kapal tanker salah satu kapal kategori besar yang terdampak krisis ini. Sebab mereka menggunakan Terusan Suez untuk membawa minyak mentah Timur Tengah ke kilang di Eropa. Sepertiga minyak dunia di bawah kapal-kapal milik Yunani.

"Sudah beberapa waktu bisnis kapal tanker Yunani mengawasi situasi di Laut Merah, sebelum kejadian baru-baru ini, insiden yang dilaporkan di lepas pantai Yaman pada akhir kuartal 2022 mengingatkan semua orang perlunya mengambil langkah hati-hati," kata seorang penasihat pada operator kapal tanker Yunani yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Tidak semua orang di Eropa memiliki kebutuhan yang sama untuk menggunakan kekuatan. "Terdapat pertanyaan yang lebih luas mengenai sejauh mana ini langkah pembelaan diri yang legal sesuai Pasal 51 Piagam PBB," kata profesor hubungan internasional Panteion University di Athena, Angelos Syrigos.

"Tidak ada, yang mengurangi hak individu atau kolektif membela diri bila ada serangan bersenjata pada anggota PBB," kata pasal itu. "Italia bersembunyi dibalik perlunya persetujuan parlemen untuk mengirimkan angkatan bersenjata, Prancis dan Spanyol mengatakan 'kami tingin ingin menyelesaikan ini melalui kekuatan karena beresiko meningkatkan eskalasi," kata Syrigos.

"Ini masalah besar, konsekuensinya perang lain akan pecah, saya tidak akan suka bila ada front ketiga saat ini," kata Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto, ia merujuk pada konflik di Ukraina dan Gaza.

Baik Hamas maupun Houthi dipersenjatai Iran. Proksi ketiga Iran, Hizbullah yang berbasis di Lebanon, juga mengancam akan menyerang Israel. Dan ada resiko keterlibatan langsung Iran.

Pada tanggal 11 Januari, Iran menyita kapal tanker berisi minyak sebagai pembalasan atas penyitaan kargo minyak Iran yang dikenai sanksi pihak berwenang AS tahun lalu. Eskalasi bisa menjadi tantangan militer yang signifikan. Tentara Israel masih memerangi Hamas setelah lebih dari tiga bulan pengeboman dan operasi militer. Hizbullah dikatakan memiliki 150 ribu roket.

Sementara Houthi mungkin masih memiliki senjata yang kuat. Tiga hari setelah diserang AS dan Inggris kelompok itu menyerang kapal milik AS.

Institut Studi Strategis Internasional yang berbasis di London yakin Iran menyediakan rudal jarak jauh Sayyad dan Quds yang memiliki jangkauan hingga 800 km serta rudal jarak jauh dengan jangkauan 500 kilo meter dengan hulu ledak seberat 300 kilogram kepada Houthi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement