Kamis 18 Jan 2024 20:00 WIB

Terseret Skandal Korupsi, Menteri Transportasi Singapura Mengundurkan Diri

Iswaran jadi politikus pertama di Singapura yang didakwa korupsi sejak terakhir 1986.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menerima surat pengunduran diri Menteri Transportasi Singapura S Iswaran yang sebelumnya terlibat skandal korupsi. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menerima surat pengunduran diri Menteri Transportasi Singapura S Iswaran yang sebelumnya terlibat skandal korupsi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Transportasi Singapura S Iswaran telah mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (18/1/2024). Keputusan itu diambil saat dia menghadapi sejumlah tuduhan korupsi.

“Saya bertekad untuk menjunjung tinggi integritas partai dan pemerintah, serta reputasi kami dalam hal kejujuran dan tidak korupsi. Masyarakat Singapura juga mengharapkan hal yang sama,” kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pernyataannya, mengacu pada Partai Aksi Rakyat (People’s Action Party) yang berkuasa, dilaporkan Bloomberg.

Baca Juga

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menerima pengunduran diri Iswaran. Kendati demikian, Iswaran menolak 27 dakwaan terhadapnya. Termasuk dugaan mendapatkan tiket pertunjukan musikal dan pertandingan sepak bola di Inggris.

“Saya menolak tuduhan dalam dakwaan tersebut dan sekarang akan fokus membersihkan nama saya,” tulis Iswaran dalam surat pengunduran dirinya kepada Lee Hsien Loong yang dipublikasikan setelah dakwaan terhadapnya diumumkan.

Kasus dugaan korupsi Iswaran telah menjadi skandal di Singapura yang dikenal dengan pemerintahan yang bersih. Sebab dia merupakan politikus Singapura pertama yang menghadapi dakwaan korupsi sejak 1986. Iswaran dan taipan properti Ong Beng Seng ditangkap pada Juli tahun lalu, tapi dibebaskan dengan jaminan.

Iswaran menghadapi serangkaian dakwaan mulai tahun 2015 hingga Mei 2023. Tuduhan tersebut mencakup dua dakwaan korupsi, 24 dakwaan mendapatkan “barang berharga dari seseorang yang mempunyai urusan bisnis dengannya sebagai pegawai negeri,” dan satu dakwaan karena menghalangi keadilan. Jika terbukti bersalah, ia menghadapi denda dan kemungkinan hukuman penjara. Kamar Kejaksaan Agung mengatakan akan memutuskan Ong dan lainnya setelah kasus terhadap Iswaran selesai. Juru bicara Ong menolak berkomentar. 

“Ini bukan hanya pertarungan hukum antara Iswaran dan jaksa penuntut umum. Sekarang ada pertarungan politik bagi pemerintah untuk memperbarui kepercayaan dan keyakinan para pemilih bahwa mereka memiliki sistem yang jujur,” kata Eugene Tan, profesor hukum di Singapore Management University dilansir laman Reuters.

Kasus Iswaran muncul ketika Lee Hsien Loong berupaya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri setelah hampir 20 tahun memimpin negara tersebut. Lee diperkirakan akan menyerahkan kendali kepada wakilnya Lawrence Wong pada November mendatang melalui telegram suksesi. Wong mengatakan pada Kamis bahwa rencana tersebut tetap berjalan sesuai rencana.

“Sejauh menyangkut dampak suksesi, tidak akan ada dampaknya. Apakah kejadian ini (kasus Iswaran) akan berdampak pada partai dan moral partai? Saya yakin hal ini akan terjadi. Namun kita tidak bisa membiarkan pukulan politik ini mengkompromikan sikap kita yang tidak memberikan toleransi terhadap korupsi,” kata Wong.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement