Senin 22 Jan 2024 13:46 WIB

Krisis Keuangan Pun Kini Melanda Palestina

Krisis tersebut merupakan akibat dari penahanan dana pajak oleh Israel.

Warga Palestina memeriksa kuburan yang rusak menyusul serangan tank Israel di kuburan di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (17/1/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina memeriksa kuburan yang rusak menyusul serangan tank Israel di kuburan di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (17/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, mengatakan para pimpinan Palestina sedang mengkaji semua usulan untuk mengatasi krisis keuangan saat ini. Menurut Sekjen, krisis keuangan tersebut merupakan akibat dari penahanan dana pajak Otoritas Palestina (PA) oleh Israel.

“Kepemimpinan Palestina menegaskan posisi komitmennya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” kata Sekjen lewat unggahannya di platform X. Dia juga menekankan apresiasi para pemimpin atas upaya yang dilakukan negara-negara saudara dan sahabat untuk mengakhiri krisis keuangan.

Baca Juga

“Di waktu bersamaan, para pimpinan menuntut agar perang yang menghancurkan dan agresi berkelanjutan terhadap rakyat kami di seluruh negeri dihentikan,” katanya. Sudah lebih dari 100 hari, perang Israel-Hamas masih berlangsung di Gaza. Lebih dari 25 ribu warga Gaza sudah terbunuh sejak Israel meluncurkan agresinya pada 7 Oktober 2023.

Sebagian besar dari korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak. Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut, termasuk di dalamnya fasilitas kesehatan dan rumah sakit, rusak atau hancur.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement