REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kementerian Lingkungan Hidup Lebanon (MoE) mengumumkan pada hari Selasa (23/1/2024), mereka menemukan peningkatan kadar logam berat dan 900 kali jumlah fosfor normal di tanah di Lebanon selatan yang terkena artileri Israel dan bom fosfor putih. Menurut Kementerian, tanah yang tercemar fosfor putih ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan setempat.
“MoE memeriksa lima sampel tanah dari lokasi di Lebanon selatan yang terkena berbagai jenis amunisi termasuk peluru artileri, rudal, dan fosfor putih. Tingkat fosfor yang tinggi secara tidak normal akan menghambat kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi di tanah dan tumbuhan,” kata Direktur laboratorium untuk pertanian lingkungan dan makanan di American University of Beirut dan penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup Dr Mohamed G Abiad.
Ratusan serangan telah dilakukan di Lebanon sejak bentrokan lintas batas dimulai, antara Hizbullah dan Israe setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Penggunaan fosfor putih telah menciptakan kekhawatiran khususnya karena potensi efek pembakar dari amunisi pada warga sipil, serta dampak lingkungan jangka panjang dari bahan kimia pada lingkungan lokal.
“Ini tidak akan tinggal di tanah sendirian, tetapi akan meresap ke air tanah. Itu akan mempengaruhi pasokan air, air permukaan, semua ini akan terkontaminasi," kata Abiad dilansir dari The New Arab, Kamis (25/1/2024).
Peningkatan fosfor dapat memiliki dampak lingkungan yang luas, merangsang pertumbuhan alga dan tanaman air di saluran air, membunuh ikan dan bahkan menghasilkan "zona mati" di badan air yang lebih besar.
“Pengujian MoE juga menemukan tingkat logam berat yang lebih tinggi dari biasanya seperti timbal, barium, dan antimon, tampaknya merupakan hasil dari cangkang amunisi yang ditembakkan oleh Israel,” kata Abiad.
Paparan jangka panjang terhadap logam berat ini dapat menyebabkan masalah perkembangan pada anak-anak dan efek kesehatan negatif pada orang dewasa. Studi di zona konflik telah menemukan bahwa peningkatan kehadiran logam berat di lingkungan menyebabkan tingkat cacat lahir dan kanker yang lebih tinggi.
Lebanon Selatan sangat bergantung pada pertanian. Konflik selama 14 minggu terakhir telah mencegah petani mengakses tanah mereka di daerah perbatasan, serta tanaman dan tanaman hijau yang rusak.
Menurut Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah, 7,9 juta meter hutan, semak-semak dan lahan pertanian telah dibakar oleh fosfor putih dan amunisi lainnya. Kepala serikat petani Lebanon selatan mengatakan, badan pertanian belum mengembangkan pedoman untuk tanah yang terkontaminasi tetapi sedang menunggu pemeriksaan lebih lanjut.