REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Utusan Khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev mengatakan peristiwa tragis di Jalur Gaza, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, bisa dipandang sebagai genosida. Ia menyebut apa yang dialami warga Gaza sudah tidak manusiawi.
"Sungguh sebuah kejahatan di mana begitu banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggal dalam waktu singkat. Ini dapat dipandang sebagai genosida," kata Lavrentiev kepada wartawan dalam konferensi pers usai Pertemuan ke-21 Astana di Kazakhstan, Kamis (25/1/2024).
Untuk itu, Lavrentiev mendesak Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengevaluasi definisi "genosida" dari perspektif hukum. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tindakan Israel, yang seolah dibolehkan, dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat negatif bagi seluruh kawasan Timur Tengah, terutama terhadap negara-negara tetangga Palestina.
Jika perang terus berlanjut di Jalur Gaza, lanjut Lavrentiev, konflik pasti akan meluas hingga ke Lebanon dan Suriah. Menurutnya, andaikan negara-negara tersebut juga ikut terlibat dalam perang, negara-negara lain di kawasan Timur Tengah juga akan menderita.
"Tidak ada yang menginginkan hal seperti ini terjadi," kata Lavrentiev.