Rabu 31 Jan 2024 23:28 WIB

Sultan Johor Dilantik Jadi Raja Baru Malaysia, Monarki Diperkirakan Bakal Lebih Tegas

Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar dilantik sebagai raja ke-17 Malaysia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar (65 tahun) telah resmi menjadi raja baru Malaysia, Rabu (31/1/2024).
Foto: sultan ibrahim ibni sultan iskandar, raja mal
Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar (65 tahun) telah resmi menjadi raja baru Malaysia, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sultan Ibrahim ibni Sultan Iskandar (65 tahun) telah resmi menjadi raja baru Malaysia, Rabu (31/1/2024). Dia menggantikan Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah yang masa jabatan lima tahunnya berakhir pada Selasa (30/1/2024).

Sultan Ibrahim dilantik sebagai raja ke-17 Malaysia di Istana Negara, kediaman resmi raja yang berada di Kuala Lumpur. Ibrahim, yang sebelumnya menjabat sebagai sultan di Negara Bagian Johor, dipilih sebagai raja oleh keluarga Kerajaan Malaysia pada Oktober tahun lalu.

Baca Juga

Keluarga Kerajaan Malaysia memiliki sembilan sultan yang mengambil posisi raja secara bergiliran dalam rentang lima tahun. Sistem itu disepakati pada 1957, yakni ketika Malaysia memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Inggris.

Ketika dilantik sebagai raja, Sultan Ibrahim mengenakan seragam hitam Pasukan Militer Johor. Di hadapan ratusan tamu yang hadir, termasuk Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Sultan Ibrahim menandatangani surat pengangkatan, kemudian secara resmi diproklamirkan sebagai Yang di-Pertuan Agong atau Penguasa Tertinggi, untuk lima tahun ke depan.

Sementara itu, Sultan Nazrin Shah (67) dari Negara Bagian Perak, didaulat sebagai wakil raja mendampingi Sultan Ibrahim. Dilaporkan laman Channel News Asia, Sultan Ibrahim memulai perjalanannya dari Istana Bukit Tenang di Johor Bahru menuju Istana Negara di Kuala Lumpur sekitar pukul 07.45 waktu setempat.

Ribuan warga Johor berbaris di jalan saat iring-iringan mobilnya meninggalkan gerbang istana dan menempuh perjalanan sejauh 24 kilometer menuju Bandara Senai. Banyak yang mengibarkan bendera Negara Bagian Johor dan bersorak "Daulat Tuanku" atau "Hidup Raja" ketika rombongan kerajaan melewati jalan tersebut.

Salah satu warga yang turut mengiringi keberangkatan Sultan Ibrahim adalah Nur Fatin Athikah. Remaja berusia 23 tahun itu mengaku ingin menjadi bagian dari momen bersejarah bagi Johor dan Malaysia. Bersama sekitar seratus temannya yang tergabung dalam kelompok aktivis bernama Relawan Selatan, Nur telah berkumpul di luar gerbang istana Johor sejak pukul 07:00 pagi.

"Kami adalah bagian dari generasi muda yang belum pernah melihat Sultan Johor menjadi raja, jadi ini adalah momen bersejarah bagi kami," ucapnya.

 

Di Bandara Senai, Sultan Ibrahim disambut di hanggar kerajaan oleh Ketua Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi dan Menteri Pertahanan Khaled Nordin. Sultan Ibrahim kemudian memeriksa pengawal kehormatan Angkatan Militer Johor.

Sultan Ibrahim tersenyum sambil melambai dan memberi hormat kepada kerumunan orang, yang terdiri dari ratusan politisi dan pegawai negeri yang berbasis di Johor. Dia kemudian menaiki jet pribadi dan meninggalkan negara bagian asalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement