Jumat 02 Feb 2024 21:29 WIB

Pemerintah Selidiki Kasus Dugaan Insinyur Indonesia Curi Data Jet KF-21

KBRI Seoul telah berkomunikasi dengan Kemlu Korsel terkait dugaan pencurian data

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah Indonesia merespons kabar tentang adanya seorang insinyur Indonesia yang diselidiki otoritas Korea Selatan (Korsel) karena dituduh mencuri data teknologi jet tempur KF-21.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Pemerintah Indonesia merespons kabar tentang adanya seorang insinyur Indonesia yang diselidiki otoritas Korea Selatan (Korsel) karena dituduh mencuri data teknologi jet tempur KF-21.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia merespons kabar tentang adanya seorang insinyur Indonesia yang diselidiki otoritas Korea Selatan (Korsel) karena dituduh mencuri data teknologi jet tempur KF-21. Jet tersebut tengah dikembangkan bersama oleh Indonesia dan Negeri Ginseng.

“Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengumpulkan semua informasi mengenai tuduhan keterlibatan seorang insinyur Indonesia dalam kasus terkait proyek bersama pesawat tempur KF-21 dengan Korean Aerospace Industry,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhamad Iqbal, Jumat (2/2/2024).

Dia menambahkan, KBRI Seoul telah berkomunikasi dengan Kemlu Korsel dan institusi terkait di sana untuk mendalami kasus itu. “KBRI Seoul juga sudah berkomunikasi langsung dengan insinyur Indonesia tersebut dan memastikan bahwa yang bersangkutan saat ini tidak ditahan,” ujar Lalu.

Lalu menjelaskan, teknisi-teknisi Indonesia sudah terlibat dalam proyek bersama pengembangan jet KF-21 sejak 2016. Mereka telah mengetahui prosedur kerja dan aturan yang berlaku. “Proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korsel. Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerja sama ini sebaik mungkin,” kata Lalu.

Sebelumnya kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan bahwa insinyur asal Indonesia sedang diselidiki karena diduga mencuri data teknologi jet tempur KF-21. Menurut beberapa sumber di Administrasi Program Akuisisi Pertahanan dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel, insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries dicurigai menyimpan data pengembangan KF-21 di USB.

Tim penyelidik dari Badan Intelijen Nasional Korsel dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel dilaporkan tengah memeriksa data terkait. Sementara insinyur Indonesia yang terlibat telah dilarang meninggalkan negara tersebut. “Penyelidikan saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang disimpan mengandung teknologi strategis,” kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, Yonhap, Jumat (2/2/2024).

Indonesia dan Korsel diketahui sudah terlibat dalam proyek pengembangan jet tempur KFX/IFX atau dikenal pula dengan nama KF-21 Boramae. Kedua negara berkomitmen melanjutkan dan menuntaskan proyek yang diluncurkan pada 2015 tersebut. 

Dalam sebuah acara di KBRI Seoul pada 17 Februari 2023 lalu, Direktur Jenderal Korsel untuk Urusan ASEAN dan Asia Tenggara Eui-hae Cecilia Chung sempat menyinggung tentang proyek pengembangan jet KFX. “Proyek ini memang memiliki beberapa kendala, tapi saya pikir proyek apa pun dalam skala ini pasti akan memiliki beberapa masalah,” ujarnya.

Proyek pengembangan jet KFX bernilai 8,8 triliun won. Dari jumlah tersebut, Indonesia memikul kewajiban pembiayaan sebesar 20 persen. Indonesia sempat menghentikan pembayaran, tapi dilanjutkan kembali akhir 2022 lalu. “Kami senang bahwa kontribusi keuangan dari pihak Indonesia telah dilanjutkan tahun lalu. Kami yakin ini akan terus berlanjut,” ujar Eui-hae ketika menghadiri acara di KBRI Seoul pada Februari tahun lalu.

Menurut dia, baik Korsel dan Indonesia sama-sama memiliki komitmen terhadap proyek pengembangan jet KFX. “Tidak ada kata mundur dari inisiatif penting ini,” ucapnya.

Hal senada diutarakan Konselor Bidang Politik KBRI Seoul Riza Hera Wardhana. “Kedua belah pihak sudah berada dalam satu benang merah untuk melanjutkan proyek ini (pengembangan jet KFX), sehingga kita juga dapat meningkatkan kerja sama kita, terutama di bidang industri pertahanan,” ujar Riza.

Duta Besar Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto mengatakan, pilot dari Indonesia telah berada di Korsel untuk berlatih mengoperasikan jet KFX. “Ini menunjukkan bahwa komitmen kedua negara tidak berubah,” kata Gandi.

Purwarupa dari jet KFX diketahui telah berhasil melakukan uji terbang pertamanya pada Juli 2022. Pesawat tersebut pun berhasil melakukan uji coba terbang di Pangkalan Udara Sacheon pada September 2022. Wakil Menteri Pertahanan RI Muhammad Herindra sempat menyaksikan langsung uji coba tersebut.

Proyek pengembangan jet KFX dipandang mempunyai nilai strategis bagi Indonesia. Sebab lewat proyek tersebut, Indonesia diharapkan tidak lagi bergantung kepada negara lain atau pihak luar ketika hendak membeli jet tempur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement