REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina berhasil membongkar jaringan mata-mata Rusia di tubuh intelijennya. Kiev menangkap lima orang, terdiri dari mantan pejabat dan pejabat aktif intelijen negaranya, yang dituduh menjadi agen dinas keamanan Rusia, FSB.

“Dinas keamanan Ukraina menetralisir jaringan agen kuat yang dijalankan oleh kontra intelijen militer FSB yang beroperasi di Ukraina,” kata dinas keamanan Ukraina, SBU, dalam sebuah pernyataan, Selasa (6/2/2024), dikutip laman the Moscow Times.

SBU mengungkapkan, kelima tersangka yang dibekuk kedapatan memberikan informasi vital dan strategis kepada FSB. Informasi tersebut mencakup tentang situs militer, benteng pertahanan, data pribadi, dan fasilitas energi strategis Ukraina.

Sementara itu jaksa penuntut umum Ukraina mengatakan kelima tersangka yang ditangkap terdiri dari mantan pegawai intelijen pertahanan Ukraina dan unit intelijen asing serta agen regional SBU. “Para tersangka menyampaikan informasi intelijen tentang Angkatan Pertahanan dan fasilitas energi penting yang strategis kepada perwakilan layanan khusus negara agresor,” kata jaksa penuntut umum Ukraina.

Menurut jaksa penuntut umum Ukraina, informasi yang dibocorkan para tersangka kepada Rusia antara lain tentang penghalang pertahanan di dekat kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, lokasi peluncur roket di wilayah timur laut Kharkiv, serta informasi mengenai pergerakan dan kendaraan pasukan Ukraina. Rusia belum memberikan tanggapan atas penangkapan mantan pejabat dan pejabat aktif intelijen Ukraina yang dituduh menjadi agen

Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung selama dua tahun, terhitung sejak Februari 2022. Sejak perang pecah, Ukraina telah menangkap sejumlah orang yang dituduh menjadi agen mata-mata Rusia. Orang-orang tersebut dituduh memasok informasi rahasia dan strategis Ukraina kepada Moskow. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika