Pada bulan Juni tahun lalu, kaisar mengunjungi Prefektur Iwate, timur laut Jepang, untuk menghadiri festival penanaman pohon nasional dan berbincang dengan orang-orang yang mengalami bencana gempa bumi dan tsunami pada bulan Maret 2011.

“Saya tersentuh atas upaya tak kenal lelah mereka meski menghadapi banyak tantangan,” ujarnya.

Mengenai keluarganya, ia juga menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Permaisuri Masako setelah menghabiskan 30 tahun bersamanya, dan meminta dukungannya yang berkelanjutan.

Sang permaisuri telah berupaya dengan gangguan stres pada penyesuaian diri sejak Desember 2003, ketika ia masih menjadi putri mahkota dan jarang tampil di depan umum. Sejak menjadi permaisuri, kehadirannya di acara dan upacara meningkat.

Dalam pernyataannya tahun lalu, dokter Permaisuri Masako mencatat dia sedang dalam proses pemulihan, meski kondisinya tidak menentu. Kaisar mengatakan dia senang mendengar anak tunggal mereka, Putri Aiko (22 tahun) telah memutuskan untuk bergabung dengan Palang Merah Jepang pada April.

“Saya berharap beliau semakin memperluas wawasannya dengan mendapatkan berbagai pengalaman,” ujar dia.

Kaisar, bersama dengan anggota keluarga kekaisaran lainnya, melambaikan tangan kepada para simpatisan dari balkon istana pada Jumat pagi. Meskipun mereka yang ingin hadir tidak perlu mengajukan permohonan terlebih dahulu, tidak seperti tahun lalu, jumlah orang yang diizinkan masuk ke masing-masing dari tiga sesi penyambutan dibatasi hingga 20.000 orang untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Ikuti Whatsapp Channel Republika