Rabu 28 Feb 2024 22:32 WIB

Houthi Diduga Kembali Menembakkan Roket ke Kapal yang Berlayar di Laut Merah

Kapal perang sekutu menembak jatuh lima drone pembawa bom milik Houthi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pihak berwenang mengatakan sebuah roket meledak di samping kapal yang berlayar di pesisir Yaman.
Foto: Aljoumhouriyah TV/Aljazeera
Pihak berwenang mengatakan sebuah roket meledak di samping kapal yang berlayar di pesisir Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pihak berwenang mengatakan sebuah roket meledak di samping kapal yang berlayar di pesisir Yaman. Roket itu diduga merupakan serangan terbaru Houthi yang sedang meningkatkan serangkaian serangannya di Laut Merah.

Kelompok yang menguasai wilayah terpadat di Yaman itu mengatakan serangan-serangan mereka di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina yang dibombardir Israel di Gaza. Amerika Serikat (AS) dan Inggris meresponnya dengan menyerang fasilitas-fasilitas Houthi di Yaman.

Baca Juga

Lembaga pemantau pelayaran kapal komersil dan militer Inggris (UKMTO) melaporkan serangan terjadi 110 kilometer dari pesisir Pelabuhan Hodeidah, Yaman. Roket jatuh beberapa mil dari haluan kapal.

"Awak kapal dan kapal dilaporkan dalam keadaan selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya," kata UKMTO, Rabu (28/2/2023).

Perusahaan keamanan swasta Ambrey melaporkan kapal yang diserang tampaknya berbendera Marshall Island dan milik Yunani. Ambrey menambahkan kapal tanker minyak berbendera Panama dan milik Uni Emirat Arab (UEA) juga berada di dekat lokasi serangan.

Identitas kapal-kapal yang terlibat belum dapat diverifikasi secara mandiri. Houthi biasanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengklaim serangan mereka dan belum melakukannya untuk serangan Selasa (27/2/2/2024) kemarin.

Sementara itu, Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengatakan kapal perang Amerika dan kapal perang sekutu menembak jatuh lima drone pembawa bom milik Houthi di Laut Merah.

Drone berasal dari daerah....

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement