REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kelompok Palestina Hamas mengusulkan agar Rusia memainkan peran utama dalam pembicaraan mengenai penyelesaian konflik di Jalur Gaza. Keterlibatan Rusia diyakni dapat menjadi penyeimbang terhadap Amerika Serikat dan Israel.
"Kami ingin Rusia menjadi aktor utama dalam mengimbangi AS dan Israel. Kami meminta hal ini dan kami mengusulkan agar Rusia didukung oleh sejumlah negara yang mendukungnya dalam hal ini. Dan kami akan berusaha mencapai tujuan ini untuk menemukan keseimbangan dalam masalah ini," kata Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, kepada Sputnik pada Sabtu (2/3/2024).
Pejuang pergerakan tersebut menyatakan siap untuk melakukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza, termasuk warga Rusia. Syaratnya, menurut Marzouk, gencatan senjata total harus terlebih dulu terwujud.
Marzouk mengatakan, daftar sandera dapat dikumpulkan hanya setelah gencatan senjata. Namun, masih belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, dan Hamas kehilangan kepercayaan pada otoritas Israel.