Rabu 06 Mar 2024 09:11 WIB

AS tak Berencana Tempatkan Pasukan di Jalur Gaza

Hingga kini, sedikitnya 30.410 orang di Jalur Gaza terbunuh.

Pengungsi Palestina berjalan setelah tentara Israel menyuruh penduduk daerah Hamad di Khan Yunis untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, Jalur Gaza selatan, Senin (4/3/2024).
Foto: EPA
Pengungsi Palestina berjalan setelah tentara Israel menyuruh penduduk daerah Hamad di Khan Yunis untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, Jalur Gaza selatan, Senin (4/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pat Ryder pada Selasa (5/3/2024) mengatakan AS tidak berencana menempatkan pasukan militer di Jalur Gaza. “Yang saya tahu, saat ini tidak ada rencana untuk menempatkan pasukan AS di Gaza,” kata Ryder saat konferensi pers.

Dephan AS bersama Angkatan Udara Kerajaan Yordania telah menjatuhkan puluhan ribu makanan ke daerah kantong Palestina sebagai bagian dari operasi kemanusiaan bersama. Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dari Jalur Gaza hingga menewaskan 1.200 orang. Selain itu, Hamas menyandera sekitar 240 lainnya.

Baca Juga

Israel kemudian meluncurkan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, dan mulai melakukan serangan darat yang bertujuan melenyapkan para petempur Hamas sekaligus menyelamatkan para sandera. Hingga kini, sedikitnya 30.410 orang di Jalur Gaza terbunuh. Sebelumnya pada Selasa, Departemen Luar Negeri AS menyebutkan bahwa kematian 30 ribu warga sipil bukanlah harga pantas untuk menghancurkan Hamas dari muka bumi.

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement