Kamis 07 Mar 2024 07:21 WIB

Menlu Hongaria: NATO Harus Cegah Konfrontasi Langsung dengan Rusia

Scholz mengesampingkan kemungkinan mengirim rudal jarak jauh Taurus ke Ukraina.

Peter Szijjarto, menteri luar negeri dan perdagangan Hongaria, berbicara selama wawancara dengan Associated Press di markas besar PBB, Kamis, 23 September 2021, selama Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York.
Foto: AP/John Minchillo
Peter Szijjarto, menteri luar negeri dan perdagangan Hongaria, berbicara selama wawancara dengan Associated Press di markas besar PBB, Kamis, 23 September 2021, selama Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus berusaha maksimal menghindari konfrontasi langsung antara pasukan mereka dan militer Rusia, kata Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti. "Kita harus melakukan yang terbaik untuk menghindari konfrontasi langsung apa pun antara NATO dan Federasi Rusia," katanya.

Szijjarto mengatakan hal itu saat ditanya soal kebocoran perbincangan sejumlah anggota militer Jerman mengenai kemungkinan serangan rudal Taurus dengan menggunakan jet tempur Prancis ke Jembatan Krimea. Pekan lalu, Margarita Simonyan, pemimpin redaksi RT dan grup media Rossiya Segodnya, menyiarkan rekaman perbincangan empat anggota militer Jerman yang dilakukan pada 19 Februari. Jerman memastikan keaslian rekaman tersebut.

Baca Juga

Pada Sabtu (2/3/2024), Kanselir Jerman Olaf Scholz mengesampingkan kemungkinan mengirim rudal jarak jauh Taurus ke Ukraina dan mengatakan bahwa pemerintahnya sedang menyelidiki perbincangan yang bocor itu. Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan isi rekaman suara yang bocor itu menunjukkan keterlibatan langsung Barat secara kolektif dalam perang Rusia-Ukraina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement