Selasa 12 Mar 2024 11:23 WIB

Nasib Ribuan Tahanan Palestina, Dibuat Kelaparan dan Dilarang Ibadah

Sebanyak 9.100 tahanan kelaparan, termasuk wanita, anak-anak dan orang sakit.

Warga Palestina menunggu bantuan kemanusiaan dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS di Kota Gaza, Jalur Gaza, pada Sabtu, (9/3/2024).
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Warga Palestina menunggu bantuan kemanusiaan dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS di Kota Gaza, Jalur Gaza, pada Sabtu, (9/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Salah satu organisasi Palestina menyebut Israel membuat lebih dari 9.100 tahanan Palestina kelaparan di penjara mereka, Anadolu Agency melaporkan. “Otoritas penjara Israel terus membuat lebih dari 9.100 tahanan kelaparan, termasuk wanita, anak-anak dan orang sakit,” kata Masyarakat Tahanan Palestina, sebuah LSM lokal, dalam sebuah pernyataan pada Senin, (11/3/2024).

“Israel juga membatasi kebebasan mereka untuk menjalankan ritual keagamaan mereka,” ungkap organisasi tersebut. Ketegangan yang terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023.

Baca Juga

Menurut data Palestina, lebih dari 420 orang tewas, 4.600 orang terluka dan lebih dari 7.530 lainnya ditahan. “Kelaparan adalah kebijakan paling berbahaya yang dilakukan pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023, selain penyiksaan dan pelecehan,” kata Masyarakat Tahanan Palestina. 

Israel juga telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 31.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam perang Israel di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Serangan gencar Israel telah mendorong 85 persen penduduk Gaza ke dalam pengungsian di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

 

sumber : anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement