Kamis 21 Mar 2024 19:58 WIB

Presiden Mesir, Menlu AS Bahas Mediasi Gencatan Senjata di Gaza

Kedua pemimpin menyepakati pentingnya melanjutkan upaya memulihkan stabilitas.

Seorang anak laki-laki menyaksikan warga Palestina mencari orang hilang di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Al Nusairat, Gaza Selatan.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Seorang anak laki-laki menyaksikan warga Palestina mencari orang hilang di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Al Nusairat, Gaza Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken membahas upaya memediasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Jalur Gaza dalam pertemuan di Kairo, pada Kamis (21/3/2024).

"Pertemuan itu membicarakan situasi terkini di Jalur Gaza. Presiden dan Menlu AS membahas perkembangan terbaru tentang upaya mediasi gabungan untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran tawanan," tulis pernyataan dari kantor kepresidenan Mesir, dilansir laman Sputnik.

Baca Juga

Sisi memperingatkan risiko operasi militer yang direncanakan Israel di Kota Rafah, Gaza selatan, dan menekankan perlunya mengambil langkah-langkah darurat pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina itu.

Kedua pemimpin menyepakati pentingnya melanjutkan upaya bersama untuk memulihkan stabilitas dan keamanan di wilayah itu. Mereka juga menekankan perlunya menjamin kelancaran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Selain itu, Sisi dan Blinken menegaskan bahwa pengusiran warga Palestina dari tanah mereka adalah hal yang tidak dapat diterima. Blinken sebelumnya tiba di Mesir dalam lawatannya ke Timur Tengah. Selama di Kairo, dia dijadwalkan bertemu dengan para menlu dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Pada Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Lebih dari 31.900 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement