Ahad 24 Mar 2024 16:37 WIB

Israel Sita Ratusan Hektar Lahan di Lembah Yordania

Penyitaan ini untuk memperluas pemukiman Yafit, di dekat Desa Fasayil, Palestina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pemukiman Ilegal Israel di Tepi Barat, Palestina
Foto: VOA
Pemukiman Ilegal Israel di Tepi Barat, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Stasiun radio Israel, Kan melaporkan pihak berwenang Israel menyita lahan seluas 8.000 dunam atau 1,977 akre atau sekitar 800 hektar di area Lembah Yordania sebelah timur daerah pendudukan Tepi Barat. Penyitaan ini untuk memperluas pemukiman Yafit dengan membangun ratusan rumah baru dan mendirikan area industri dan komersial di dekat Desa Fasayil, Palestina.

Kan melaporkan Direktorat Pemukiman yang dikepalai Menteri Keuangan Israel Bazelel Smotrich berencana menyita lahan-lahan itu dan memperluas pemukiman Yahuda selama beberapa tahun. Smotrich salah satu politisi ultra-kanan yang berkuasa di Israel.

Baca Juga

Dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (23/3/2024) Direktorat Pemukiman mendeklarasikan lahan-lahan yang disita sebagai "lahan Israel." Mereka mengklaim lahan-lahan itu untuk mengimplementasikan proyek-proyek pemukiman.

"Perencanaan dan legitimasi pembangunan unit-unit perumahan di lahan-lahan yang disita di Lembah Yordania akan berlanjut kira-kira selama satu tahun. Langkah-langkah ini membutuhkan persetujuan di level politik," kata pejabat Israel yang terlibat dalam rencana pemukiman tersebut seperti dikutip Kan.

Gerakan Peace Now yang memantau pemukiman di daerah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem melaporkan selama satu tahun terakhir persetujuan rencana pembangunan di Tepi Barat tembus rekor. Tiga pekan yang lalu Direktorat Pemukiman mengumumkan menyita lahan seluas 2.500 dunam atau 618 akre atau sekitar 250 hektar yang dideklarasikan "lahan negara" di pemukiman Ma'ale sebelah timur daerah pendudukan Tepi Barat.

"Pada saat negara dan dunia berusaha merongrong hak-hak kami di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dan negara ini secara umum, kami mendorong penyelesaian secara strategis melalui kerja keras di seluruh negeri,” kata Smotrich. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement