Ahad 24 Mar 2024 17:44 WIB

Pasukan Israel Bergerak Menuju Rumah Sakit Nasser di Khan Younis

Serangan udara Israel ke Kota Rafah di ujung Jalur Gaza, terus menambah korban jiwa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Reruntuhan menara Hamad setelah dihancurkan dalam operasi militer Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (14/3/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Reruntuhan menara Hamad setelah dihancurkan dalam operasi militer Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (14/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel dilaporkan bergerak ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza. Aljazirah mengatakan militer Israel bergerak menuju rumah sakit itu dengan perlindungan pesawat-pesawat tempur, helikopter militer dan drone tempur.

Pasukan Israel juga dilaporkan menghancurkan atau merusak sisa gedung tempat tinggal di jalan menuju Nasser. Saat ini mereka ditempatkan di sekitar setengah kilometer dari gerbang utama rumah sakit tersebut.

Baca Juga

Pada Ahad (24/3/2024) Aljazirah melaporkan dari Rafah dapat terdengar suara tembakan ke kompleks medis itu. Pasukan Israel tidak mengungkapkan tujuan operasinya di sekitar Nasser. Aljazirah menambahkan serangan udara dan tembakan artileri di Gaza utara dan sekitar Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza juga semakin sering dilakukan. Tentara Israel melanjutkan operasinya di dalam dan sekitar Rumah Sakit al-Shifa pada hari ketujuh.

Serangan udara Israel ke Kota Rafah di ujung Jalur Gaza, terus menambah korban jiwa dan memaksa warga mengungsi. Enam orang tewas termasuk tiga anak-anak dari satu keluarga tewas dalam serangan Israel ke sebuah rumah.

Sisa keluarga yang selamat masih kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Najjar di Rafah. Sementara sejumlah orang ditarik keluar dari bawah puing-puing. Serangan itu tidak hanya menimbulkan kerusakan pada rumah yang menjadi target tapi juga area sekitarnya, memaksa semakin banyak orang mengungsi.

Seorang perempuan yang terjebak di gedung dekat Rumah al-Shifa mengatakan pasukan Israel memperkosa, menculik dan membunuh perempuan dalam operasi mereka yang masih berlangsung di rumah sakit terbesar di Gaza itu. Jamila al-Hissi yang menghabiskan enam hari di dalam gedung yang terkepung sebelum diusir tentara Israel mengatakan al-Shifa merupakan "zona perang."

"Mereka memperkosa, perempuan, mengeksekusi perempuan, dan menarik mayat-mayat dari bawah reruntuhan untuk melepaskan anjing-anjing mereka," katanya. "Apakah ada yang lebih buruk dari ini? Adakah yang lebih mengerikan daripada mendengar perempuan meminta tolong, dan ketika kami mencoba menjangkau mereka untuk memberikan bantuan, mereka malah menembaki kami?" tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement