Ahad 24 Mar 2024 18:18 WIB

Reaktor Nuklir Korsel Berhasil Terhubung ke Jaringan Listrik UEA

Operasi komersial pembangkit listrik Unit 4 diperkirakan akan dimulai tahun ini.

File foto 1 September 2014 ini, menunjukkan reaktor riset nuklir di markas besar Organisasi Energi Atom Iran, yang online dengan bantuan Amerika pada tahun 1967 - sebelum Revolusi Islam Iran tahun 1979 merenggangkan hubungan antara kedua negara, di Teheran.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
File foto 1 September 2014 ini, menunjukkan reaktor riset nuklir di markas besar Organisasi Energi Atom Iran, yang online dengan bantuan Amerika pada tahun 1967 - sebelum Revolusi Islam Iran tahun 1979 merenggangkan hubungan antara kedua negara, di Teheran.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Reaktor nuklir unit keempat buatan Korea Selatan di Barakah, Uni Emirat Arab (UEA) telah berhasil terhubung ke jaringan transmisi listrik di negara tersebut, menurut Korea Electric Power Corp (KEPCO) pada Ahad, (14/3/2024). 

Perusahaan utilitas milik negara Korea Selatan itu menjelaskan, pembangkit listrik Unit 4 mulai beroperasi awal Maret ini dan menyalurkan megawatt listrik bebas karbon pertama pada Sabtu (23/3). “Kami telah mengambil langkah lebih dekat dengan keberhasilan penyelesaian proyek reaktor UEA. Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk memastikan keberhasilannya,” kata Ketua KEPCO, Kim Dong-cheol.

Baca Juga

Operasi komersial pembangkit listrik Unit 4 diperkirakan akan dimulai tahun ini setelah pengujian lebih lanjut dan Unit 4 akan menambah 1.400 megawatt listrik tanpa emisi karbon ke jaringan listrik Uni Emirat Arab. Unit 4 merupakan salah satu dari empat reaktor nuklir yang dibangun di Barakah yang terletak sejauh 270 kilometer sebelah barat Abu Dhabi, berdasarkan kontrak senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 316 triliun) yang dimenangkan oleh konsorsium yang dipimpin KEPCO pada 2009.

Proyek tersebut menandai ekspor pertama pembangkit listrik tenaga nuklir komersial buatan dalam negeri Korea Selatan KEPCO mencatat ketika keempat unit tersebut beroperasi secara komersial, pembangkit listrik Barakah akan memproduksi hingga 25 persen kebutuhan listrik UEA dan diharapkan dapat membantu menjamin keberlanjutan energi UEA dan mencapai tujuan emisi net-zero

“Korea Selatan akan terus memperluas kerja sama di bidang energi dengan UEA dan secara aktif berupaya memenangkan lebih banyak proyek pembangkit listrik tenaga nuklir dari luar negeri,” ucap Kim.

sumber : Antara, Yonhap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement