Senin 01 Apr 2024 11:04 WIB

Perayaan Paskah Warga Tepi Barat yang Serba Terbatas

Warga Kristen di Tepi Barat tak dapat secara bebas mengakses wilayah pendudukan.

Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).
Foto: AP/Nasser Nasser
Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Umat Kristen di Palestina pada Ahad (31/3/2024) merayakan Paskah di wilayah pendudukan Tepi Barat secara tenang di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza. Acara Misa diselenggarakan di Gereja Katolik Saint Catherine di Kota Betlehem, Tepi Barat, menurut laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Kebaktian Paskah serupa juga digelar di gereja lain di Kota Beit Sahour dan Beit Jala. Warga Kristen di Tepi Barat tidak dapat secara bebas mengakses wilayah pendudukan Yerusalem Timur untuk merayakan Paskah, di tengah pembatasan mobilitas yang diberlakukan Israel, menurut wartawan Anadolu.

Baca Juga

Kondisi di seluruh wilayah pendudukan memanas sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2024. Lebih dari 455 warga Palestina terbunuh dan sekitar 4.750 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.

Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada Kamis meminta Israel agar berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Jalur Gaza. Hingga kini hampir 32.800 orang di wilayah kantong tersebut terbunuh akibat serangan Israel.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement