Selasa 02 Apr 2024 11:52 WIB

Mengusir imigran gelap sudah masuk agenda utama donald trump

Sejak 2021, sebanyak sembilan juta imigran gelap telah tinggal di seluruh AS.

Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berbicara pada rapat umum malam kaukus di Las Vegas, Kamis, (8/2/2024).
Foto: AP Photo/Mark J. Terrill
Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump berbicara pada rapat umum malam kaukus di Las Vegas, Kamis, (8/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin mengatakan dirinya "tak punya pilihan" selain melakukan deportasi massal imigran gelap dari AS jika dia kembali ke Gedung Putih. "Saya tak punya pilihan. Saya tak punya pilihan," kata Trump dalam pertunjukan televisi Dan O'Donnell.

"Tidak ada satu pun negara yang bisa mempertahankan apa telah dilakukan oleh orang ini (Presiden AS Joe Biden). Dia presiden terburuk dalam sejarah kita," lanjut Trump. Menurut Trump, pemerintahannya kelak akan memulai deportasi massal "orang-orang jahat" dalam daftar polisi dan mengusir mereka dari AS.

Baca Juga

Sejak 2021, sebanyak sembilan juta imigran gelap telah tinggal di seluruh AS dan lebih dari 7,4 juta berada di perbatasan barat daya negara itu. Biden, presiden dari kubu Demokrat yang telah menjabat sejak 2020, dan pendahulunya dari kubu Republik, Trump, akan kembali bersaing dalam pemilihan presiden pada November.

Selain itu, jika terpilih lagi menjadi Presiden AS, Trump juga berencana mencabut kebijakan dan program anti rasisme pemerintahan Joe Biden. Pemerintahan Trump akan menyasar berbagai kebijakan, termasuk program puluhan tahun yang dirancang untuk memberikan peluang ekonomi kepada kaum minoritas dan program yang dibentuk baru-baru ini setelah pembunuhan George Floyd pada 2020. 

 

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement