Pada Selasa (2/4/2024), Iran menyampaikan "pesan penting" kepada Amerika Serikat atas dugaan serangan Israel di konsulatnya di Suriah sehari sebelumnya. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Selasa pagi mengumumkan bahwa kementeriannya memanggil seorang pejabat dari Kedutaan Besar Swiss di Teheran.
"Sebuah pesan penting dikirimkan kepada Pemerintah AS yang menjadi pendukung rezim Zionis. Amerika harus bertanggung jawab," kata Amir-Abdollahian di akun media sosial X menyusul gugurnya seorang komandan tertinggi IRGC Iran dan enam perwira lainnya dalam serangan rudal yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus tersebut.
Serangan rudal itu dilaporkan menyasar sebuah gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran. Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari dan keluarganya tidak cedera.
Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal. Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "respons yang menentukan".
Di lain sisi, Radio Militer Israel, mengatakan Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus dibom. Militer Israel tidak membuat pernyataan yang mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh pihaknya.
Sementara itu, banyak negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Qatar, Yordania, Irak, Arab Saudi, dan Oman mengecam serangan tersebut. Mereka berharap korban luka-luka bisa segera pulih.