Kamis 04 Apr 2024 11:23 WIB

Jumlah Korban Gempa Taiwan Terus Bertambah

Gempa juga memicu peringatan tsunami di Jepang dan Filipina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Puing-puing mengelilingi gedung bertajuk sehari setelah gempa dahsyat melanda, di Kota Hualien, Taiwan timur, Kamis, (4/4/2024).
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Puing-puing mengelilingi gedung bertajuk sehari setelah gempa dahsyat melanda, di Kota Hualien, Taiwan timur, Kamis, (4/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Gempa bumi terbesar di Taiwan dalam 25 tahun terakhir menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 900 orang lainnya. Sementara empat mini bus berisi 50 pegawai yang sedang berwisata dan dalam perjalanan ke hotel di taman nasional masih hilang.

Beberapa gedung di daerah pegunungan Kabupaten Hualien, miring pada sudut yang berbahaya. Hualian berada di dekat episentrum gempa bermagnitudo 7,2 yang menghantam pesisir Taiwan pukul 08.00 pagi waktu setempat dan memicu longsor besar.

Baca Juga

Salah satu warga, Linda Chen mengatakan, apartemennya di pusat Kota Hualien rusak parah dalam gempa tahun 2018 sehingga terpaksa pindah rumah. Namun kini gedung apartemennya yang baru juga rusak parah.

"Kami khawatir rumah dapat ambruk sewaktu-waktu. Kami pikir sudah pernah mengalaminya sekali di Hualien dan tidak akan menimpa kami lagi, karena Tuhan harus adil," kata perempuan berusia 48 tahun itu, Rabu (3/4/2024). "Kami takut, sangat cemas," tambahnya.

Gempa yang terjadi di kedalaman 15,5 kilometer dimulai ketika warga mulai pergi bekerja atau ke sekolah. Gempa juga memicu peringatan tsunami di Jepang dan Filipina yang kemudian dicabut.

Video menunjukkan tim penyelamat menggunakan tangga untuk membantu warga yang terperangkap keluar lewat jendeal. Guncangan keras di Taipei memaksa sistem kereta bawah tanah dihentikan sementara, tapi kemudian sebagian jalur dioperasikan lagi.

Pihak berwenang mengatakan mereka mengevakuasi sekitar 70 orang yang terjebak di bawah terowongan dekat Kota Hualien, termasuk dua warga negara Jerman. Namun mereka kehilangan kontak dengan 50 pegawai yang menggunakan empat mini bus dalam perjalanan ke hotel taman nasional Taroko Gorge.

Pihak berwenang Taiwan mengatakan tim penyelamat masih mencari mereka. Sementara 80 orang lainnya terjebak di daerah tambang, meski belum diketahui apakah mereka berada di dalam tambang.

Seorang perempuan yang mengelola penginapan kecil di Kota Hualien mengatakan ia menenangkan tamunya yang ketakutan karena gempa. "Ini gempa terbesar yang pernah saya alami," kata perempuan yang hanya mengidentifikasi diri dengan nama keluarganya, Chen.

Pemerintah Taiwan mengatakan jumlah korban luka dalam bencana ini 946 orang. "Saat ini momen paling penting, prioritas utama kami adalah menyelamat orang-orang," kata Presiden terpilih, Lai Ching-te di depan gedung yang ambruk di Hualien.

Lai yang akan mulai menjabat bulan depan mengatakan rel kereta yang mengarah ke daerah terdampak gempa akan dibuka kembali pada Kamis (5/3/2024). Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) siap memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Angkatan udara Taiwan mengatakan enam pesawat jet F-16 rusak sedikit di pangkalan militer di kota itu. Pesawat-pesawat itu kerap terlihat mengusir pesawat-pesawat angkatan udara Cina yang masuk ke ruang udara Taiwan. Namun pesawat-pesawat tersebut diperkirakan segera dapat dioperasikan kembali.

Badan cuaca Jepang mengatakan gempa berkekuatan 7,7 magnitudo. Jepang mengatakan beberapa gelombang tsunami kecil terjadi di sebagian selatan Prefektur Okinawa sementara tingkat peringatan tsunami sudah diturunkan.

Pejabat seismologi Filipina memperingatkan warga di pesisir beberapa provinsi untuk bergerak ke dataran yang lebih tinggi. Media pemerintah Cina mengatakan gempa terasa di tenggara Provinsi Fujian. Sementara saksi mata di Shanghai mengatakan ia turut merasakan gempa.

Pejabat cuaca Taiwan mengatakan gempa susulan masih terasa di Taipei. Tercatat lebih dari 50 gempa susulan. Perusahan listrik Taipower mengatakan sebagian besar listrik sudah pulih setelah gempa dan dua pembangkit listrik tenaga nuklir di pulau itu tidak terpengaruh.

Operator kereta api berkecepatan tinggi Taiwan mengatakan tidak ada kerusakan atau korban luka yang dilaporkan. Meskipun layanan akan tertunda karena sedang ada inspeksi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement