Sabtu 13 Apr 2024 21:29 WIB

WNI di Sydney Diimbau Waspada Menyusul Insiden Penikaman

Tidak ada korban WNI dari peristiwa penikaman di pusat perbelanjaan Sydney.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Indira Rezkisari
 Polisi berjaga di kawasan Bondi Junction, Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024), pascainsiden penikaman sejumlah orang.
Foto: EPA-EFE/STEVEN SAPHORE
Polisi berjaga di kawasan Bondi Junction, Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024), pascainsiden penikaman sejumlah orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney memastikan tak ada korban warga Indonesia dalam peristiwa penusukan yang terjadi di Westfield Bondi Junction, Australia, Sabtu (13/4/2024). KJRI mengimbau agar seluruh warga negara Indonesia waspada, dan menghindari area-area keramaian menyusul tewasnya tujuh orang dalam insiden penikaman yang terjadi Westfield Bondi Junction Sydney sore tadi.

 

Baca Juga

"Kami sampaikan bahwa KJRI Sydney sudah berkoordinasi serta menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di Sydney. Bahwa hingga saat ini tidak ada informasi korban WNI dalam penyerangan tersebut," kata KJRI Sydeny Vedi Kurnia Buana dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (13/4/2024).

 

Vedi melanjutkan agar seluruh WNI tetap menghindari lokasi-lokasi keramaian. "Dan agar WNI tetap waspada," ujar Vedi. KJRI menyediakan layanan bantuan dan pertolongan untuk seluruh WNI yang berada di Sydney melalui hotline +61 434 544 478

 

KJRI melaporkan pada Sabtu (13/4/2024) sore sekitar pukul 16.00 waktu Sydney terjadi insiden penyerangan di Westfield Bondi Junction Sydney. Dalam peristiwa itu, delapan orang menjadi korban penusukan. Satu korban di antaranya termasuk anak-anak. Dari informasi kepolisian di Sydney yang disampaikan oleh KJRI tercatat tujuh dari delapan korban penikaman itu meninggal dunia. 

 

Pelaku penyerangan dilaporkan oleh KJRI dinyatakan tewas ditempat oleh tindakan kepolisian. "Pelaku penyerangan satu orang telah dilumpuhkan dan tewas di tempat," terang siaran pers KJRI Sydney. 

 

Sedangkan satu korban, hingga saat ini masih dalam kondisi kritis. Sampai saat ini, KJRI pun belum mendapatkan informasi resmi tentang latar belakang dan penyebab serangan tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement