Kamis 18 Apr 2024 15:25 WIB

Perwakilan PBB Palestina: Jangan Biarkan Kelaparan Terjadi Berlarut-larut

Kampanye pencemaran nama baik oleh Israel terhadap UNRWA bukan hal baru.

Anak-anak pengungsi Palestina antre untuk menerima makanan yang disediakan oleh relawan di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza Selatan, Sabtu (24/2/2024). Sebanyak 1,9 juta orang telah mengungsi di Gaza akibat konflik berkepanjangan. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan sebagian besar warga sipil di Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Anak-anak pengungsi Palestina antre untuk menerima makanan yang disediakan oleh relawan di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza Selatan, Sabtu (24/2/2024). Sebanyak 1,9 juta orang telah mengungsi di Gaza akibat konflik berkepanjangan. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan sebagian besar warga sipil di Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwakilan presiden Palestina untuk PBB pada Rabu, (17/4/2024), mendesak masyarakat internasional untuk mendukung Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan menekan Israel untuk berhenti membuat penduduk Gaza kelaparan. Ziad Abu Amr menyampaikan pernyataan itu dalam pidatonya di sidang terbuka Dewan Keamanan PBB tentang UNRWA atas permintaan Aljazair dan Yordania.

"Kami memohon dukungan finansial dan politik bagi UNRWA dan tekanan terhadap Israel untuk tidak mencederai karyawannya," katanya. "Israel harus ditekan dengan tegas untuk berhenti membuat rakyat Palestina kelaparan dan untuk menghormati hukum PBB," Abu Amr melanjutkan. 

Baca Juga

Abu Amr mencatat, kampanye pencemaran nama baik oleh Israel terhadap UNRWA bukan hal baru dan telah melemahkan perannya dalam melayani pengungsi Palestina. Dia menekankan, tak ada alternatif lain selain UNRWA. UNRWA adalah satu-satunya organisasi internasional yang menggabungkan pengawasan internasional sekaligus melayani rakyat Palestina," ia menambahkan. 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement