Senin 22 Apr 2024 17:04 WIB

Korsel Protes Pemimpin Jepang Beri Penghormatan di Kuil Yasukuni

China dan Korsel menganggap kuil itu sebagai simbol agresi militer Jepang masa lalu

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Upacara ini dilakukan untuk memperingati 75 tahun Perang Dunia II digelar di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Sabtu (15/8).
Foto: EPA
Upacara ini dilakukan untuk memperingati 75 tahun Perang Dunia II digelar di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Sabtu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) memprotes kedatangan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Kuil Yasukuni di Tokyo. Seoul mengatakan "sangat menyesali" tindakan tersebut dan meminta pemimpin-pemimpin Jepang menunjukkan penyesalan atas perang di masa lalu.

China dan Korsel menganggap kuil itu sebagai simbol agresi militer Jepang di masa lalu. Kuil itu didirikan sebagai bentuk penghormatan pada 2,5 juta orang yang tewas di masa perang, tapi mencakup 14 pemimpin militer yang dinyatakan sebagai penjahat perang di tribunal Sekutu.

Baca Juga

Setiap kali pemimpin Jepang memberikan penghormatan di kuil itu menuai kecaman. Dengan mengutip media Jepang, kantor berita Yonhap melaporkan Kishida dan sejumlah anggota kabinet memberikan penghormatan di kuil itu pada Ahad (21/4/2024).

"Pemerintah menyampaikan kekecewaan dan penyesalan yang mendalam karena para pemimpin Jepang kembali mengirimkan persembahan atau mengunjungi kuil Yasukuni yang mengagungkan perang agresi Jepang dan memuja penjahat perang," kata Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataannya.

Dalam pernyataannya, Kementerian mengatakan Korsel meminta pemimpin Jepang untuk "menghadapi sejarah dengan jujur dan menunjukkan refleksi yang rendah hati dan pertobatan yang tulus” yang penting untuk memperbaiki hubungan dua negara. Kementerian tidak menyebutkan nama Kishida.

Kementerian Luar Negeri Jepang belum dapat dimintai komentar. Hubungan dua negara membaik setelah pemerintah Presiden Yoon Suk Yeol menjadikan peningkatan kerjasama keamanan dengan Tokyo dan Washington, sebagai prioritas kebijakan luar negeri sejak menjabat pada 2022. Pekan lalu, para menteri keuangan kedua negara juga bergabung dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pertemuan trilateral pertama para pejabat tinggi keuangan

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement