REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Peningkatan jumlah truk pengirim bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza bukan patokan terbaik untuk menilai upaya bantuan. Karena, masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi PBB dalam pendistribusian, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Senin (29/4/2024).
“Kami melihat adanya peningkatan jumlah truk, tapi saya kira jika Anda ingat, Tuan Lazzarini di sini pada Jumat atau Kamis, pekan lalu, Anda menegaskan dengan sangat jelas bahwa menghitung jumlah truk bukanlah langkah terbaik sebab ketika truk menyeberang ke Gaza, tantangan yang kami hadapi masih tetap ada,” kata Dujarric, saat konferensi pers.
Pernyataan itu disampaikan Dujarric kepada Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Jubir PBB itu menekankan bahwa masalah distribusi, pos pemeriksaan Israel dan semua hambatan lain yang dilaporkan sebelumnya masih tetap ada.
Masalahnya untuk PBB adalah pertempuran di Gaza masih berlangsung dan memberikan bantuan di zona pertempuran aktif merupakan sebuah tantangan, kata Dujarric menambahkan. Pada Ahad, (28/4/2024) Amerika Serikat mengklarifikasi bahwa dermaga yang mereka bangun di lepas pantai Gaza untuk pengiriman bantuan via laut akan mulai beroperasi dalam beberapa pekan ke depan.