REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Serangan bersenjata terhadap tim polisi lalu lintas terjadi di Republik Karachay-Cherkessia, salah satu negara bagian Rusia. Serangan ini menyebabkan dua petugas tewas, kata kantor setempat Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Senin, (29/4/2024).
"Pada 28 April, pukul 23.20 (waktu setempat, atau 29 April 03.20 WIB), satuan tugas Karachay di Kementerian Dalam Negeri Rusia menerima pesan bahwa serangan bersenjata telah terjadi terhadap tim polisi lalu lintas," kata kementerian tersebut di Telegram.
Menurut keterangan kementerian itu, tim polantas yang diserang adalah bagian dari departemen kementerian dalam negeri Republik Karachay-Cherkessia. Tim tersebut sedang bertugas di desa Mara Ayagy di distrik Karachay. "Para penyerang pergi ke pos sementara dengan kendaraan VAZ-2109, melemparkan alat peledak ke arah polisi dan melepaskan tembakan dari senjata otomatis," ungkap kementerian tersebut.
Sebuah alat peledak meledak di salah satu penyerang setelah petugas polisi membalas tembakan, kata pernyataan tersebut. Ia menambahkan, lima pelaku tewas di tempat.
Akibat bentrokan tersebut, dua petugas polisi yang dikerahkan dari Wilayah Kurgan dalam kondisi tewas, sedangkan dua petugas polisi lalu lintas Republik Karachay-Cherkessia, seorang petugas dari Garda Nasional Rusia, dan seorang petugas kementerian dalam negeri Wilayah Kurgan mengalami luka-luka.
Penyidikan terhadap kasus pidana telah diluncurkan dalam serangan bersenjata terhadap para petugas penegak hukum tersebut, kata departemen regional Kantor Kejaksaan Rusia. Sebelumnya terkait kondisi Kaukasus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (23/4) mengatakan bahwa negara-negara Barat tengah berusaha untuk memberikan kekalahan strategis pada Rusia, dengan berupaya mengacaukan situasi di Kaukasus Selatan.
Lavrov menyampaikan hal itu di hadapan dewan Kementerian Luar Negeri, mengatakan Barat berupaya melemahkan hubungan Rusia dengan negara-negara di kawasan, menghancurkan format kerja sama ekonomi dan keamanan regional, demikian pernyataan kemenlu Rusia.
Selain itu, Lavrov juga berjanji untuk terus mengembangkan kerja sama yang saling menghormati dan menguntungkan dengan semua negara di kawasan, dengan mengutamakan “sejarah berabad-abad, kedekatan geografis, dan hubungan manusia yang erat” dengan Rusia.