Sabtu 04 May 2024 14:22 WIB

Houthi Tawarkan Pendidikan Bagi Mahasiswa AS yang Diskor Usai Bela Palestina

Sanaa University mengeluarkan pernyataan pujian posisi kemanusiaan mahasiswa di AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Kelompok Houthi memobilisasi dan merekrut ribuan anggota milisi dan mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan tentara di Sanaa, Yaman, Rabu (21/2/2024).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Kelompok Houthi memobilisasi dan merekrut ribuan anggota milisi dan mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan tentara di Sanaa, Yaman, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA --  Milisi Houthi di Yaman menawarkan tempat bagi mahasiswa yang diskors dari universitas Amerika Serikat (AS) karena menggelar protes pro-Palestina. Houthi mengganggu pelayaran internasional sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina di Gaza.

Mahasiswa di sejumlah universitas di AS mendirikan tenda-tenda protes di kampus mereka sebagai protes terhadap perang Israel di Gaza yang kini sudah berlangsung selama tujuh bulan. Pengunjuk rasa meminta Presiden AS Joe Biden yang mendukung Israel untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza.

Baca Juga

Para mahasiswa juga menuntut universitas tempat mereka belajar dan membayar uang kuliah divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel. Banyak dari universitas itu termasuk Columbia University di New York memanggil polisi untuk membubarkan unjuk rasa.

"Kami serius mengenai menyambut mahasiswa yang diskors dari universitas-universitas AS karena mendukung Palestina, kami berjuang dalam perang ini bersama Palestina dengan semua cara yang kami bisa," kata pejabat Sanaa University yang dikelola Houthi, Jumat (3/5/2024).

Sanaa University mengeluarkan pernyataan yang memuji posisi kemanusiaan mahasiswa di AS. Universitas itu juga mengatakan para mahasiswa AS dapat melanjutkan pendidikan mereka di Yaman.

“Dewan universitas mengutuk apa yang dialami oleh para akademisi dan mahasiswa di universitas-universitas di Amerika Serikat dan Eropa, yaitu penindasan terhadap kebebasan berekspresi,” kata dewan universitas dalam pernyataan, yang juga menyertakan alamat email bagi para mahasiswa yang ingin menerima tawaran tersebut.

Tahun ini AS dan Inggris memasukkan kembali Houthi ke dalam daftar kelompok teroris karena serangan-serangan milisi itu ke kapal-kapal komersial yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.

Tawaran Houthi untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa AS memicu gelombang sarkasme dari warga Yaman di media sosial. Seorang pengguna media sosial mengunggah foto dua orang Barat sedang mengunyah Qat, daun narkotika yang banyak digunakan di Yaman. Ia menggambarkan adegan tersebut sebagai mahasiswa Amerika yang sedang berada di tahun kelima di Sanaa University.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement