Rabu 08 May 2024 20:20 WIB

Israel Serang Rafah, Sekjen PBB Desak Masyarakat Dunia Bertindak Hentikan Tragedi

Indonesia juga mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Petugas medis Palestina merawat seorang gadis yang terluka dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza di Rumah Sakit Kuwait di kamp pengungsi Rafah, Gaza selatan, Selasa, 7 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Ramez Habboub
Petugas medis Palestina merawat seorang gadis yang terluka dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza di Rumah Sakit Kuwait di kamp pengungsi Rafah, Gaza selatan, Selasa, 7 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dalam pidatonya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak sekutu-sekutu Israel untuk menekan pemimpin Israel agar menghentikan genosida di Gaza. Ia mengimbau semua pihak yang memiliki pengaruh terhadap Israel melakukan segala cara untuk mencegah terjadinya lebih banyak lagi tragedi.

"Komunitas internasional memiliki tanggung jawab bersama untuk mendorong gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan tanpa syarat bagi semua sandera dan lonjakan besar-besaran dalam bantuan penyelamatan jiwa,” katanya seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga

“Ini waktunya bagi para pihak untuk mengambil kesempatan dan mengamankan kesepakatan demi kepentingan rakyat mereka sendiri,” tambahnya.

Indonesia juga mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza dan penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina.

"Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan  terhadap kemanusiaan," kata Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam pernyataan yang dirilis di media sosial X.

Dalam pernyataan itu kementerian mengatakan Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di  Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.

"Komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar," tambah kementerian dalam pernyataan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement