Kamis 09 May 2024 09:02 WIB

Hamas Tembakkan Rudal ke Pasukan Israel

IDF mulai melakukan operasi militer di wilayah timur Rafah.

Petugas medis merawat seorang gadis yang terluka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di kamp pengungsi Rafah, Gaza selatan.
Foto: AP Photo/Ramez Habboub
Petugas medis merawat seorang gadis yang terluka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di kamp pengungsi Rafah, Gaza selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Petempur sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas menembakkan rudal jarak pendek ke tentara Israel di perbatasan Jalur Gaza dan Israel, lapor kantor berita Al Jazeera, Selasa, mengutip kelompok tersebut. “Kelompok perlawanan Palestina menyerang pasukan musuh Israel di situs militer Kerem Abu Salem dengan menggunakan rudal jarak pendek ‘Rajum’,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Penyeberangan perbatasan Karem Abu Salem, yang juga dikenal Kerem Shalom, ditutup pada Ahad, (5/5/2024) setelah petempur Hamas meluncurkan roket ke pangkalan militer di Israel selatan, katanya. Pada Senin, (6/5/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai melakukan operasi militer di wilayah timur Rafah, setelah mereka mendesak warga untuk mengungsi.

Baca Juga

Hamas mengaku telah menyetujui ketentuan perjanjian gencatan senjata Gaza yang diusulkan Mesir dan Qatar, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut perjanjian tersebut tidak dapat diterima. Disebutkan bahwa lebih dari satu juta orang diyakini mengungsi di Kota Rafah.

Pada 7 Oktober 2023 Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan menerobos perbatasan serta menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Akibatnya, hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya disandera.

Israel lantas melakukan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan juga memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu, dengan maksud melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera. Hingga kini lebih dari 34.700 orang terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera juga diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement