Aljazirah melansir, beberapa gambar yang dilampirkan pada pengumuman Hamas tentang serangan itu menunjukkan bahwa beberapa roket ditembakkan dari bagian timur kota Rafah. Wilayah itu sangat dekat dengan sekitar perbatasan yang selama ini berada di bawah kendali militer Israel dalam 18 hari terakhir.

Militer Israel dan pasukan pendudukannya di lapangan telah beroperasi secara agresif di wilayah tersebut dan mereka menegaskan bahwa mereka memegang kendali dan mereka telah membersihkan wilayah tersebut dari kehadiran pejuang di lapangan atau rekan Hamas.

Namun, tiba-tiba muncul rentetan roket yang ditembakkan dari wilayah tersebut. Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai klaim Israel bahwa mereka telah membersihkan wilayah tersebut dari pejuang Hamas.

Di sisi lain, analis politik Israel, Akiva Eldar, mengatakan kepada Aljazirah bahwa serangan roket terbaru ke Israel akan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk “berperan sebagai korban”.

Eldar mengatakan hal itu juga akan memungkinkan Netanyahu untuk menentang keputusan ICJ untuk menghentikan operasi militer di Rafah dengan mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel dalam menghadapi serangan semacam itu.

Eldar mengatakan serangan ini dapat membuat Netanyahu yakin bahwa ia mempunyai “alasan” untuk “menyerang lebih jauh ke Rafah sampai, seperti yang ia janjikan, kemenangan total.”

Klaim Israel terbantahkan... baca di halaman selanjutnya 

Ikuti Whatsapp Channel Republika