Rabu 02 Feb 2011 08:19 WIB

Demi Informasi Terkini di Mesir, @Jan25Voices Rela Tekor Ongkos Telepon

Tweeter John Scott-Railton
Foto: .
Tweeter John Scott-Railton

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Salah satu informasi terkini Mesir yang paling banyak di-retweet di ranah Twitter selain @AymanM (milik wartawan Al Jazeera Ayman  Mohyeldin) adalah @Jan25Voices. Dalam sehari, ribuan tweet tentang kondisi terkini Mesir dikabarkan.

Padahal, John Scott-Railton, sang pemilik akun, tinggal di Amerika Serikat. Bagaimana ia melakukan "pengumuman" yang berisi informasi valid di akun Twitternya?

Bagi seorang mahasiswa pascasarjana di University of California-Los Angeles ini, keheningan yang merupakan pukulan pribadi. Kebetulan, ia kerap berkunjung ke Mesir sejak tahun 2006. Ia tergerak untuk menyuarakan jeritan rakyat mesir ke seluruh dunia, kendati akses internet dimatikan.

Jadi Scott-Railton memutuskan bahwa jika orang Mesir tidak bisa berkomunikasi dengan dunia, ia akan melakukannya untuk mereka. Maka ia mulai menjangkau teman-teman di Mesir melalui telepon. Ia mulai mengumpulkan update dari lingkungan yang berbeda dan memposting secara online di account Twitter nya @ Jan25voices, namanya diambil dari hari pertama aksi protes dimulai.

Informasipun anam tersaji. Tiap menit, sahabat-sahabatnya di berbagai kota di mesir meneleponnya, atau mengirimkan SMS yang segera diunggah ke akun Twitter itu.

Selama sekitar 24 jam pada hari Jumat ketika komunikasi seluler dimatikan, banyak wartawan berjuang untuk mencari cara menyebarkan berita. Ia termasuk yang kerepotan. Akhirnya, ketemulah cara: berhubungan dengan telepon rumah.  Ia menghubungi nomor-nomor lokal Mesir dari buku telepon Mesir yang dibawanya.

 "Beberapa update saya mendapatkan dari seseorang yang berdiri di jendela, memegang telepon merekasambil bertelepon dan saya  bisa mendengar apa yang terjadi," kata Scott-Railton.

Dalam waktu sepekan, akun Scott-Railton dibanjiri pengunjung, dengan 4.000 follower sejak Jumat. Blake Hounshell, managing editor dari Foreign Policy Magazine, berlangganan postingnya, seperti halnya para editor dari beberapa publikasi berita besar lainnya. Dan Scott-Railton mengatakan bahwa BBC, NPR, Los Angeles Times, Al Jazeera, dan Wall Street Journal kerap meminta tolong padanya untuk analisa atau membantu mencari nara sumber untuk wawancara.

Scott-Railton, yang bisa sedikit berbahasa Arab dan telah banyak menggunakan bahasa Inggris - dan kadang-kadang Prancis - dalam pelaporan itu, tidak memiliki pelatihan sebagai jurnalis. "Banyak pertanyaan etika jurnalistik sekarang di pikiran saya," katanya. "Bagaimana Anda mengkonfirmasi informasi? Bagaimana anda menghindari echo kamar? Bagaimana Anda membuktikan akurasi berita?" Ketika sumber-sumber baru mulai mengirim email dia setelah postingan awalnya, dia meminta mereka untuk meninggalkan kontak, untuk bisa menjamin identitas mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement