Selasa 26 May 2015 16:42 WIB

Banyak Tentara Australia tak Siap Mental Hadapi Pertempuran

Red:
Survei menemukan kebanyakan tentara Australia tidak siap mental hadapi pertempuran.
Foto: Defence Force
Survei menemukan kebanyakan tentara Australia tidak siap mental hadapi pertempuran.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah survei mengungkapkan, banyak tentara Australia tidak memiliki kesiapan mental untuk menghadapi situasi menegangkan seperti pertempuran. Mereka pada umumnya tidak siap menghadapi situasi di bawah tekanan tinggi.

Survei dilakukan Southern Cross University dan Griffith University terhadap 100 tentara Australia. Survei dibiayai oleh Army Research Australia.

Survei menemukan sebagian tentara memiliki modal psikologis dan sanggup menghadapi situasi di bawah tekanan tinggi.

Namun Prof Yvonne Brunetto dari Southern Cross University kepada ABC menjelaskan, sebagian besar tentara yang disurvei tidak memiliki kesiapan mental tersebut.

Ia mengatakan, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) mengirim prajurit ke medan perang tanpa persiapan yang matang.

"Mereka tidak akan mengirim prajurit ke medan perang tanpa persenjataan yang layak," kata Prof Brunetto baru-baru ini.

"Makanya, mereka seharusnya juga tidak mengirim prajurit tanpa kesiapan psikologis yang memadai," tambahnya.

Riset yang dimulai tahun lalu itu menemukan adanya korelasi kuat antara kesiapan mental dan kemampuan menangani situasi di bawah tekanan.

"Banyak tentara kita yang tidak memiliki modal psikologis tersebut," ujar Prof. Brunetto.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa kesiapan dan kekuatan mental itu ternyata bisa diajarkan.

Pihak Southern Cross University rencananya akan meniru program yang dijalankan di Amerika Serikat untuk kepentingan itu.

"Kurang dari satu dekade silam kita percaya bahwa kekuatan mental seseorang itu dibawa sejak lahir. Jika anda tidak memilikinya, maka tidak ada cara untuk mendapatkannya," kata Prof Brunetto.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement