Jumat 06 Nov 2015 06:05 WIB

Kegerahan, Buaya Australia Mandi Lumpur

Untuk bertahan hidup dari kondisi yang sangat kering hingga 40 derajat celcius, buaya di WA membenamkan diri di lumpur.
Foto: abc
Untuk bertahan hidup dari kondisi yang sangat kering hingga 40 derajat celcius, buaya di WA membenamkan diri di lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Cuaca panas dan kering  masih terus melanda kawasan utara Australia Barat. Kondisi ini mengakibatkan puluhan buaya terdampar di sumber-sumber air yang mengering dan membenamkan diri mereka di dalam lumpur untuk bisa bertahan hidup dari kondisi kering ekstrem.

 

Pemandangan buaya air asin dan air tawar membenamkan diri dalam lumpur ini salah satunya terlihat di anak sungai Perry yang sudah mengering di kawasan Hutan Lindung di Wyndham, Kimberley, Australia Barat.

 

Perilaku satwa ini memberikan pemandangan yang tidak biasa bagi warga setempat dan memudahkan mereka untuk mengambil gambar dari jarak dekat.

Operator acara memancing di kawasan hutan lindung itu,  Kurt Williamson memfilmkan enam ekor buaya yang sedang berjejal membenamkan diri di lumpur di anak sungai itu.

"Air dikawasan ini sudah mengering sehingga buaya-buaya ini berdesakan menggunakan apa yang tersisa dari sungai ini, yakni berupa kubangan lumpur berukuran kecil, tapi ini pemandangan yang cukup bagus untuk dilihat," katanya.

"Kami menemukan dua atau tiga kolam terpisah yang penuh dengan buaya, ada sekitar enam ekor buaya dalam satu hamparan lumpur, bahkan ditempat lain ada yang sampai berjumlah 12 hingga 15 ekor."

"Buaya yang berjejalan dalam kubangan lumpur itu memiliki ukuran yang berbeda-beda, begitu juga dengan jenisnya, kadang ada juga buaya air tawar dan buaya air asin dalam satu kubangan, padahal biasanya mereka hewan yang cukup teritorial."

"Tampaknya saat ini mereka semua berusaha untuk bertahan hidup bersama dengan apa yang tersisa di alam saat ini,"

 

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-05/terpapar-cuaca-kering-ekstrim-buaya-di-australia-barat-mandi-lumpur/1511664
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement