Jumat 29 Jul 2016 10:32 WIB

Muslimah Perth Terancam karena Komentar Islam dan Terorisme

.
.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Sebuah LSM perempuan Muslim menyatakan komentar yang mengaitkan Islam dengan terorisme berdampak langsung terhadap keamanan mereka. Mereka meminta tokoh publik agar lebih bertanggung jawab dalam melontarkan komentar.

Wakil ketua LSM Muslim Women's Support Centre of Western Australia Wajma Padshah kepada ABC mengatakan sebagian komentar menyulut ketakutan tak beralasan di tengah masyarakat.

"Yang kami lihat adalah setiap kali muncul komentar dari sebagian politisi atau tokoh publik dengan komentar miring mengenai Islam, sering dilandasi kebodohan, hal itu menyulut ketakutan bagi masyarakat. Ada hubungan langsung (antara komentar seperti itu) dengan serangan terhadap wanita Muslim dan keselamatan mereka terancam," ujarnya.

Dia mengatakan pelecehan bisa terjadi dimana saja, termasuk di tempat kerja, di tempat umum, perbelanjaan dan wanita yang mengenakan jilbab paling berisiko.

"Bagi wanita Muslim, hal ini merupakan situasi yang menyedihkan. Hal ini membuat mereka ketakutan keluar dan terlibat dalam masyarakat. Ini cerita yang tak kita dengar. Kaum wanita tinggal di rumah karena takut pergi ke pusat pertokoan setempat untuk melakukan apa yang perlu mereka lakukan," katanya.

Pelecehan di atas bus

Belum lama ini, kata Wajma, seorang teman dekatnya dilecehkan di atas bus di Perth.

"Ada penumpang wanita lain yang bersamaan naik dan melontarkan kata-kata tidak sedap dan bilang ke sopir bus, 'dia perlu diturunkan sebab saya tidak akan naik bus yang sama dengannya. Bagaimana kalau dia ledakkan bus ini?'" kata Wajma.

"Sopir bus menanggapi penumpang wanita itu dengan mengatakan akan memanggil petugas keamanan jika tidak turun. Hal itu tepat sekali, sudah seharusnya begitu, namun karena jam sibuk dan teman saya tak ingin menahan bus itu lebih lama, makanya dia yang memilih turun," katanya.

Seorang penumpang pria bersama rekannya memilih ikut turun guna menunjukkan simpati bagi teman Wajma itu. Mereka bahkan menawarkan untuk sama-sama menunggu bus selanjutnya dan memastikan pandangan penumpang wanita itu bukanlah pandangan mayoritas orang Australia.

"Dia turun dan meyakinkan dia (teman Wajma) dan hal ini sangat berarti baginya," kata Wajma.

"Namun akan lebih indah lagi seluruh penumpang bus turut membela dia dan bilang ke penumpang wanita itu dengan sopan, 'dia berhak naik bus dan Anda tidak tidak perlu takut. Jika tidak ingin ada di sini, Anda bisa turun dan naik bus berikutnya," ujar Wajma.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/serang-terhadap-wanita-muslim/7672182
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement