Kamis 23 Nov 2017 00:07 WIB

Serba-Serbi Gunung Berapi: Jenis, Frekuensi Letusan dan Dampak

Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.
Foto: dok. PVMBG
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Planet Bumi berisi ratusan gunung berapi, banyak di antaranya akan meletus pada saat yang bersamaan. Banyak dari kita hanya memperhatikan gunung berapi saat mereka akan meletus atau mengganggu rencana perjalanan kita, namun kekuatan alam yang spektakuler ini bisa memberi dampak signifikan pada orang-orang yang tinggal di daerah setempat.

Sementara gunung berapi bisa merusak, mereka juga bertanggung jawab menciptakan tanah pertanian yang kaya, mineral seperti emas dan perak, berlian, sumber air panas dan energi panas bumi. Jadi, bagaimana salah satu keajaiban ini terbentuk, dan risiko apa yang sebenarnya mereka berikan?

Apa itu gunung berapi?

Gunung berapi seperti cerobong asap yang menyalurkan batu cair panas, yang disebut magma, mengalir dari lapisan di dalam Bumi dan meletus ke permukaan. Magma bisa berasal dari lapisan sejauh 200 kilometer di dalam Bumi dan sekalinya meletus - pada suhu panas 700 sampai 1.200 derajat Celsius - disebut lahar.

Saat magma naik berkilo-kilometer ke permukaan bumi, gas terlarut yang terkandung di dalamnya membentuk gelembung yang luas. Gelembung ini meningkatkan tekanan magma dan, jika tekanan ini cukup besar, gunung berapi akan meletus.

Jumlah, suhu dan komposisi magma, termasuk jumlah gas terperangkap yang terkandung di dalamnya, menentukan jenis gunung api yang terbentuk. Tiga jenis gunung berapi yang paling umum adalah strato, perisai dan kaldera.

Gunung berapi strato

Anatomi gunung berapi strato seperti Gunung Agung.
Anatomi gunung berapi strato seperti Gunung Agung.

ABC: Julie Ramsden

Gunung berapi strato adalah gunung berbentuk kerucut yang dibangun dari lapisan abu dan lahar. Mereka umumnya adalah jenis gunung berapi tertinggi dan dikenal karena letusan keras mereka.

Gelembung gas terbentuk di magma -yang memiliki kandungan silika tinggi -dan meletus menciptakan abu vulkanik, yang terdiri dari fragmen tajam berpasir dari magma beku seperti kaca dan batu dari sisi ventilasi gunung berapi.

Contoh gunung berapi strato meliputi Gunung Agung di Bali, Gunung Yasur di Vanuatu, Gunung Etna di Italia dan Gunung Fuji di Jepang.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/serba-serbi-gunung-berapi-jenis-frekuensi-letusan-dan-dampak/9180632
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement