REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Lebih dari 100 orang meninggal akibat kecelakaan pesawat komersil Boeing 737 di Kuba. Pejabat pemerintah setempat mengatakan, hanya tiga orang yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (19/5) ketiga korban selamat ditemukan dan diselamatkan dari puing-puing pesawat. Mereka mengalami cedera serius. Otoritas kemudian segera membawa ketiganya ke rumah sakit terdekat.
"Kami tidak berharap mendengar kabar bagus mengingat banyaknya jumlah penumpang yang meninggal dari peristiwa itu," kata Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel.
Pesawat komersil yang melayani rute domestik itu bertolak Havana sekitar pukul 11.00 siang waktu setempat. Pesawat yang mengangkut sekitar 105 penumpang, termasuk lima anak dan sembilan awak pesawat itu mengalami masalah tidak lama setelah lepas landas.
Otoritas setempat mengungkapkan, lima penumpang di antaranya dan seluruh kru pesawat merupakan warga negara asing. Pemerintah Meksiko mengonfirmasi adanya korban jiwa yang merupakan warga negara mereka. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Diaz-Canel mengatakan, pihak berwenang kini telah berhasil memadamkan kobaran api dari kecelakaan tersebut. Aparat saat ini tengah melakukan identifikasi lebih lanjut terhadap para korban.
Meski demikian, otoritas setempat masih belum mengetahui penyebab pasti masalah yang dialami pesawat hingga menyebabkan kecelakaan tersebut. Diaz-Canel mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh dari peristiwa tersebut.