Ahad 29 Apr 2018 11:12 WIB

Jokowi Peringatkan Ekonomi ASEAN Hadapi Ancaman

Dunia tengah menghadapi persaingan kekuatan dan perang dagang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, memasuki 25 tahun kerja sama antara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), sejumlah capaian penting berhasil diraih ketiga negara.

Hal itu di antaranya yakni pertumbuhan IMT-GT pada 2016 yang mencapai angka 4,4 persen hingga produk domestik bruto (PDB) per kapita penduduk di wilayah IMT-GT yang senilai 14.557 dolar AS pada 2016 dari sebelumnya 11.508 dolar AS pada 2011. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-11 di Banyan Room, Hotel Shangri-La, Singapura.

Selain itu, dari sisi konektivitas udara pun, jumlah bandara internasional di kawasan IMT-GT meningkat hingga tiga kali lipat dari sembilan bandara pada 1995 menjadi 28 bandara internasional saat ini. Kendati demikian, Jokowi mengingatkan masih banyak tantangan berat yang dihadapi di kawasan tersebut.

"Kawasan dan dunia saat ini masih dihantui oleh ketidakpastian akibat persaingan antara kekuatan-kekuatan besar hingga perang dagang yang telah ada di depan mata, ujar Jokowi," dikutip dari laman setkab.go.id.

Oleh karena itu, Presiden pun mengajak para negara pendiri ASEAN untuk menjadikan kerja sama IMT-GT sebagai building-block yang memberikan kontribusi nyata bagi penguatan ASEAN. "Kita harus sama-sama pastikan kerja sama ini membawa manfaat konkret dan inklusif bagi rakyat kita juga bagi rakyat ASEAN," ujarnya.

Presiden Jokowi juga mengusulkan sejumlah langkah yang harus segera dilakukan. Hal itu khususnya, pembangunan infrastruktur Physical Connectivity Projects (PCP) yang diyakini dapat memperlancar arus barang, jasa, dan penumpang.

Selain itu, sejumlah kerja sama di berbagai bidang prioritas juga harus terus ditingkatkan, di antaranya yakni agro-industri, pariwisata, hingga pengembangan ekonomi digital. Jokowi juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terampil, kompetitif, serta mampu berkontribusi positif melalui Center for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT).

"Sebagai sekretariat bersama, CIMT harus berkontribusi lebih terhadap kelancaran kerja sama baik antar negara maupun dengan organisasi internasional lainnya," kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement