Kamis 19 Apr 2018 20:40 WIB

Rusia Sebut tak Ada Jejak Racun pada Putri Skripal

Peneliti Inggris meyakini Yulia tanpa sadar membawa bahan kimia dari Rusia ke Inggris

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Mantan agen intelijen Rusia Sergey Skripal.
Foto: Kommersant/Yuri Senatorov via Reuters
Mantan agen intelijen Rusia Sergey Skripal.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Komite Investigasi Rusia mengklaim bahwa tidak ada jejak racun yang ditemukan sebelum Yulia Skripal meninggalkan negara itu untuk pergi ke Inggris.

Rekaman CCTV dari momen-momen terakhir Yulia di tanah Rusia sebelum ia terbang ke Inggris telah muncul.Gambar-gambar itu menunjukkan Skripal keluar dari taksi dan naik pesawat terbang Inggris. Peristiwa itu hanya beberapa hari sebelum ia dan ayahnya, bekas intelijen Sergei Skripal, diracuni oleh agen saraf kelas militer.

Yulia, yang tinggal di Moskow, mengunjungi ayahnya di Salisbury. Ketika itulah ia jatuh sakit karena bersentuhan dengan racun agen syaraf. Namun kini ia telah keluar dari rumah sakit.

Dilaporkan ITV, Kamis (19/4), peneliti Inggris meyakini bahwa Yulia mungkin tanpa sadar membawa bahan kimia itu ke Inggris dari Rusia. Inggris menyalahkan Rusia atas serangan itu, yang diduga dilakukan dengan mengolesi racun yang dikembangkan Soviet, Novichok, pada pegangan pintu di bekas rumah agen ganda itu.

Departemen Lingkungan Hidup telah mengkonfirmasi bahwa racun itu diberikan dalam bentuk cair. Namun Moskow membantah terlibat dalam serangan itu. Pihak berwenang Rusia mengatakan mereka mengidentifikasi semua orang dalam penerbangan Yulia dari bandara Sheremetyevo Moskow. Pihaknya mengungkapkan tidak ada penumpang yang menunjukkan gejala keracunan pada saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement