Kamis 24 May 2018 16:12 WIB

Macron dan Putin Bahas Kesepakatan Nuklir Iran

Macron dan Putin ingin menyelematkan kesepakatan nuklir Iran.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan tersebut dilakukan setelah Macron gagal membujuk Presiden AS Donald Trump untuk tetap berada dalam kesepakatan nuklir Iran.

Macron menuju ke St Petersburg pada Kamis (24/5) di tengah perbedaan yang mendalam dengan Putin atas Suriah, Ukraina, dan dugaan ikut campur Rusia di luar negeri. Namun kedua pemimpin itu ingin menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.

Menurut para pembantu Macron pertemuan itu sebagai upaya Macron untuk menjaga dialog terbuka dan membantu menyelesaikan krisis dunia. Prancis ingin Rusia menggunakan pengaruhnya dengan Iran. Hal itu untuk memastikan Iran menghormati komitmen nuklirnya meskipun ada keputusan Trump.

Masalah Iran tersebut membuat Rusia, Perancis dan Jerman sepakat akan masalah besar untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. "Ketika sudut pandang bertepatan, itu hanya bisa berarti bahwa negara-negara setidaknya sedikit lebih dekat satu sama lain," ujar penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov awal bulan ini.

Prancis dan Rusia tidak dapat menyelamatkan perjanjian nuklir itu sendiri. Tetapi kedua negara itu berusaha mencari cara untuk tetap mempertahankan kesepakatan meski ada ancaman sanksi baru AS terhadap mereka yang berbisnis dengan Iran.

Untuk Kremlin, Uni Eropa berjanji melindungi perusahaannya melakukan bisnis dengan Iran dari sanksi AS. Hal itu menetapkan preseden penting dari perlawanan Eropa terhadap tekanan AS.

Macron dan Putin juga akan membahas hubungan ekonomi meskipun ada sanksi atas aneksasi Rusia atas Krimea. Mereka akan bertemu dengan para eksekutif Rusia dan Prancis di Forum Ekonomi St. Petersburg. Ini merupakan acara bisnis terkemuka Rusia.

Selain itu, Macron dan Putin akan membahas Suriah dan Ukraina meskipun tidak ada pihak yang mengharapkan banyak kemajuan. Sebaliknya mereka akan fokus pada hubungan yang aman, dan menandatangani perjanjian ekonomi, budaya, universitas dan olahraga.

Macron nantinya akan memberi penghormatan kepada para korban pengepungan Nazi atas Leningrad, nama St. Petersburg selama era Soviet. Ia juga dijadwalkan menghadiri pertunjukan di Teater Mariinsky untuk menghormati koreografer Marseillais, Maurice Petipa.

Baca: Suriah Tolak Permintaan AS untuk Tarik Pasukan Iran

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement