Rabu 22 Oct 2014 13:55 WIB

Editor Washington Post Meninggal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
The Washington Post
Foto: guardian.co.uk
The Washington Post

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Editor Washington Post, Ben Bradlee meninggal di usianya yang ke 93, Rabu (22/10). Bradlee adalah editor eksekutif semasa skandal Watergate. Washington Post melaporkan ia meninggal di rumahnya secara alami karena faktor usia.

Bradlee adalah editor eksekutif Washington Post sejak 1968 hingga 1991. Berkat jasanya Post menjadi salah satu koran yang paling dihormati di Amerika. Pada 2013, ia diberi penghargaan kehormatan tertinggi untuk warga sipil, Presidential Medal of Freedom.

Presiden AS Barack Obama menyampaikan rasa bela sungkawanya. "Untuk Benjamin Bradlee, jurnalis yang lebih dari sekedar profesi, ini adalah hal penting bagi demokrasi kita," kata dia dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Selasa malam, dikutip BBC.

Obama menyebut Bradlee sebagai jurnalis koran yang sesungguhnya. Menurut Obama, ia telah mentransformasi Washington Post menjadi salah satu koran paling bagus di AS.

"Dengan kepemimpinannya, reporter-reporter mempublikasikan Koran Pentagon, membongkar skandal Watergate dan mengulas cerita yang seharusnya diberitakan, cerita yang membuat kita mengerti dunia dan menjadikannya lebih baik," kata Obama.

Mantan penerbit Washington Post, Donald Graham memuji Bradlee dengan menyebutnya sebagai editor terbaik di Amerika pada masanya.

"Ia telah memberi dampak pada semua editor modern melalui korannya," kata Graham.

Bradlee memulai karir jurnalisnya sebagai reporter pada tahun 1950an. Pria yang juga anggota angkatan laut selama perang dunia kedua ini mulai menjadi editor di Washington Post pada 1965. Ia kemudian dipromosikan menjadi editor eksekutif tiga tahun kemudian.

Pada 1971, Ia memutuskan untuk mempublikasikan Koran Pentagon yang berisi studi rahasia tentang perang Vietnam yang dipecahkan The New York Times.

"Saat ia mengambilalih newsroom Post pada 1965, Bradlee berusaha menciptakan surat kabar yang jauh melampaui harian metropolitan tradisional. Ia mewujudkannya dengan menggabungkan berita menarik berdasarkan pelaporan yang agresif dengan potongan fitur menarik," ulas Post dalam kolom obituari.

Bradlee bertindak melawan banyak pengacara dan pejabat tinggi pemerintah. Hingga perang pun dimulai ketika Mahkamah Agung masih memberi hak untuk tetap menerbitkan Post. Bradlee memerankan perang penting dalam menumbangkan Presiden Richard Nixon pada tahun 1974 dalam skandal Watergate.

Dia mendorong dua wartawan, Bob Woodward dan Carl Bernstein untuk mengejar tanpa henti cerita beberapa pembantu terdekat Nixon yang terlibat dalam kegiatan ilegal, diikuti oleh politik menutup-nutupi kasus dimana presiden juga terlibat.

Kisah terkait skandal Watergate kemudian dibuatkan film berjudul All Men President, dengan Bradlee dimainkan oleh Jason Robards.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement