Sabtu 22 Nov 2014 08:20 WIB

Astaghfirullah, Masjid di Amerika Serikat Jadi Korban Vandalisme

Rep: C14/ Red: Julkifli Marbun
Aksi vandalisme/ilustrasi
Foto: fotolog.com
Aksi vandalisme/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SANTA CRUZ -- Masjid Kota Santa Cruz di negara bagian California, Amerika Serikat, mendapat serangan vandalisme pada Kamis (20/11) lalu. Pintu masjid tersebut dicoret dengan gambar grafiti hitam besar berbentuk bintang David dan angka "26" di atasnya.

Penyelidikan kepolisian setempat pada Jumat (21/11) menemukan, pelaku vandalisme merupakan seorang perempuan yang mengenakan switer lengan panjang.

"Berdasarkan rekaman kamera pengawas, ada huruf 'SC' di bagian kiri switernya," kata Kepala Kepolisian Santa Cruz, Sersan Mitch Medina, Jumat (21/11), seperti dilansir San Jose Mercury News.

Safaa Ibrahim, seorang anggota Islamic Center Santa Cruz, mengatakan, vandalisme tersebut boleh jadi dipicu oleh serangan pada Selasa (18/11) lalu terhadap sebuah sinagoge di Yerusalem. Apalagi, dalam serangan itu ada rabi Yahudi warga negara Amerika Serikat yang tewas.

"Kami sangat mengutuk segala bentuk aksi kekerasan atas nama agama," kata Ibrahim, Kamis (20/11) lalu.

Direktur Dewan Hubungan Islam-Amerika cabang San Fransisco, Zahra Billoo, pada Kamis (20/11) lalu mengatakan, pelaku vandalisme harus diadili. Hal ini, Zahra menuturkan, juga berlaku apabila yang diserang adalah rumah ibadah dari agama lain.

Menurut Zahra, aksi kekerasan yang terjadi di Timur Tengah sering memicu sentimen anti-muslim di tengah masyarakat Amerika Serikat. Untuk itu, kata Zahra, perlu ketegasan dari pihak kepolisian Santa Cruz untuk mengusut kasus vandalisme ini. Kemudian, investigasi kasus ini juga mesti memerhatikan kemungkinan motif bias, semisal untuk mengadu domba antara muslim dan non-muslim di Santa Cruz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement