Rabu 24 Dec 2014 01:18 WIB

Dijadikan Budak Seks, Tawanan ISIS Bunuh Diri

Rep: c16/ Red: Hazliansyah
MIlitan Isis memasuki kawasan Derna
Foto: Reuters
MIlitan Isis memasuki kawasan Derna

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan penculikan terhadap wanita dan anak-anak perempuan kelompok minoritas Yazidi Irak. Para pejuang ISIS menjadikan mereka sebagai tawanan perang dan memaksa mereka masuk dalam perbudakan seks.

"Banyak dari mereka yang ditahan sebagai budak seksual. Mereka adalah adalah anak perempuan berusia 14-15 tahun, bahkan lebih muda," kata Donatella Rovera, penasihat senior Amnesty, dilansir NDTV, Selasa (23/12).

Berdasarkan hasil wawancaranya dengan tawanan ISIS, Amnesty menemukan fakta bahwa selain para pejuang ISIS, perbudakan seks juga dilakukan oleh para pendukung kelompok ekstrimis Islam ini. 

Amnesty mengungkapkan seorang gadis usia 19 tahun yang bernama Jilan memutuskan untuk bunuh diri karena takut dirinya akan diperkosa oleh pejuang ISIS. 

Seorang perempuan lainnya yang ditawan bersama Jilan mengatakan, mereka dipaksa untuk mengenakan pakaian serupa kostum penari. Namun Jilan memutuskan bunuh diri saat akan berganti kostum di toilet.

"Dia menyayat pergelangan tangannya dan gantung diri. Dia sangat cantik. Mungkin dia tahu akan dibawa pergi oleh seorang pria maka dia memutuskan untuk bunuh diri," kata dia. 

Sebelumnya, dua tawanan kakak beradik lainnya mengaku mencoba melakukan upaya bunuh diri. Namun Amnesty mengaku berhasil menghentikan upaya kakak beradik tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement