Sabtu 31 Jan 2015 19:25 WIB

Marak Kecelakaan, Organisasi Penerbangan Bertemu Pekan Depan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
 Awak pesawat Orion AP-3C milik Angakatan Udara Australia tengah melakukan misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudera Hindia.
Foto: AP/Richard Wainwright
Awak pesawat Orion AP-3C milik Angakatan Udara Australia tengah melakukan misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudera Hindia.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL - Para pemimpin otoritas penerbangan akan bertemu pekan depan di Montreal. Mereka berencana untuk menerapkan standar baru penerbangan, mengingat 2014 menjadi tahun dengan kecelakaan penerbangan komersil paling mematikan selama satu dekade.

Kantor berita Reuters melaporkan, upaya mengadopsi standar baru untuk pelacakan pesawat global dan masalah risiko terbang di zona konflik akan mendominasi pertemuan yang sedianya digelar 2-5 Februari mendatang. Regulator dan para pejabat dalam pertemuan nantinya harus bisa menyeimbangkan antara kepekaan politik dan masalah anggaran maskapai.

"Isu-isu seperti pembatasan penerbangan di atas daerah konflik hanya dapat ditangani di tingkat global atau regional," kata Direktur Eksekutif Badan Keselamatan Penerbangan Eropa Patrick Ky.

Ia menambahkan, sistem regulasi penerbangan global juga harus bertindak lebih cepat untuk segera melakukan rekomendasi untuk pebaikan yang telah dibuat oleh penyelidik kecelakaan. Statistik pada dasarnya menunjukkan terbang lebih aman dibanding transportasi lain. Namun tahun lalu 924 orang tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement