Rabu 04 Mar 2015 21:17 WIB

Netanyahu Kritik Obama yang Dukung Nuklir Iran

Netanyahu
Foto: VOA
Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengkritik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama karena menawarkan jalan lain terhadap nuklir Iran. Netanyahu menilai tidak ada yang baru dalam pidato Obama di Kongres AS.

Padahal, menurut Netanyahu, Israel telah menyampaikan sebuah jalan lain untuk membatasi program nuklir Iran. "Saya juga meminta negara P5+1 (Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia dan Tiongkok) untuk membentuk sebuah kesepakatan yang membatasi Iran untuk menghancurkan Israel, menyerang negara tetangga dan mendapatkan dukungan untuk aksi terorisme di seluruh dunia," ujar Netanyahu ketika tiba di Israel, seperti disadur dari AFP, Rabu (4/3).

Ia mengklaim mendapat dukungan dari Partai Republik dan Demokrat. "Mereka mengerti bahwa tawaran dari saya adalah kesepakatan yang lebih baik dari sebelumnya," ujar dia.

Sebelumnya pada Selasa, AS marah kepada Netanyahu karena ikut dan menyampaikan pendapat pada sesi gabungan Kongres AS. Netanyahu menyatakan Israel khawatir akan kesepakatan internasional atas program nuklir Iran.

Dalam Kongres tersebut, Netanyahu juga menyatakan kesepakatan nuklir yang telah disusun AS membantu Iran menjadi negara bersenjata nuklir. Karena itu, Obama menolak untuk bertemu Netanyahu dalam kunjungan PM Israel selama 48 jam di Washington.

Pidato Netanyahu ini dinyatakan empat pekan sebelum tercapainya target kesepakatan kerangka kerja nuklir Iran pada 31 Maret, dan dua pekan sebelum pemilihan umum pada 17 Maret. Di pemilu itu Netanyahu berharap dapat merebut tampuk kekuasaan tiga kali berturut-turut.

Israel yakin Iran dan negara-negara dalam P5+1 akan mencapai kesepakatan untuk mengurangi sanksi internasional terhadap Iran tanpa adanya kepastian Teheran berhenti mengembangkan senjata nuklir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement