Sabtu 18 Apr 2015 14:17 WIB

Polisi Burundi Bentrok dengan Demonstran

Peta Burundi. Ilustrasi
Peta Burundi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Polisi Burundi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke demonstran yang menentang Presiden Pierre Nkurunziza mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan umum mendatang.

Ratusan orang, termasuk pembangkang di partai yang berkuasa, menghadiri demonstrasi yang dilancarkan oleh lima kelompok oposisi di pusat kota pada pagi hari, sambil meneriakkan "Tak ada masa jabatan ketiga buat Nkurunziza."

Polisi antihuru-hara meminta mereka pergi, tapi ditolak. Pemrotes yang marah telah bentrok dengan polisi dan sebagian diduga ditangkap.

"Ini cuma awal. Kami akan terus melanjutkan demonstrasi sampai Presiden Nkurunziza menghentikan rencananya untuk meraih masa jabatan ketiga," kata Chauvineau Mugwengezo, pemimpin kelompok oposisi, Jumat (17/4).

Ia menuduh polisi memukuli dia selama demonstrasi tersebut.

Semua partai oposisi, Gereja Katholik Roma dan beberapa organisasi masyarakat sipil di Burundi telah mengumumkan penentangan mereka terhadap masa jabatan ketiga Nkurunziza, walaupun ia belum menyampaikan keinginannya.

Penentang Nkurunziza mengatakan tindakan tersebut melanggar Kesepakatan Arusha dan Undang-Undang Dasar Burundi, dan mungkin membawa kerusuhan ke negara Afrika Timur tersebut.

Undang-Undang Dasar Burundi menyatakan presiden Burundi tak bisa menjabat di negeri itu selama lebih dari dua masa jabatan. Burundi tahun ini dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan umum antara 26 Mei dan 24 Agustus, dan pemilihan presiden akan diadakan pada 26 Juni.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement