Sabtu 30 May 2015 05:37 WIB

12 Perempuan Australia Tertarik Gabung di ISIS

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Seorang muslimah Australia yang dituding sebagai pendukung ISIS karena menggunakan hijab
Foto: Onislam.net
Seorang muslimah Australia yang dituding sebagai pendukung ISIS karena menggunakan hijab

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kepolisian Victoria, Australia menduga sekitar 12 perempuan di wilayah tersebut tertarik masuk kelompok radikal ISIS. Mereka yang tertarik sebagian besar masih berusia muda dan mudah terpengaruh propaganda di media sosial.

Asisten Kepolisian Victoria, Komisaris Tracy Linford mencatat setidaknya ada 12 perempuan asal Victoria yang sudah bergabung dengan ISIS. Lima diantaranya sudah berada di Suriah dan Iran. Sementara dua lainnya belum ditemukan.

Sebanyak empat orang berhasil dikembalikan ke Australia, dan satu orang berhasil dihentikan di bandara.

"Kami menduga ada lebih dari 12 perempuan yang akan bergabung organisasi tersebut," kata Linford dilansir AFP, Sabtu (30/5).

Linford mengatakan, mereka tertarik bergabung dengan ISIS karena termakan oleh janji manis yang ditawarkan. Namun, menurutnya hal yang terjadi justru sebaliknya.

"Mereka terlalu banyak berangan-angan yang baik, padahal kenyataannya tidak begitu," ujar Linford.

Dalam kesempatan lain, di awal pekan ini Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan warga Australia yang terbukti ikut bergabung dengan ISIS akan dicabut kewarganegaraannya. Seorang ibu yang tinggal di Sydney dilaporkan menghilang dan menelantarkan kedua putrinya demi bergabung dengan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement