Kamis 02 Jul 2015 01:49 WIB

Inggris akan Lebih Tegas Tindak ISIS

Rep: c34/ Red: Satya Festiani
Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: REUTERS/Chris Radburn/ca
Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan tindakan lebih tegas untuk membantu mengalahkan kelompok radikal ISIS. Sikap itu diperkuat usai insiden yang menewaskan 30 warga negara Inggris di Tunisia pekan lalu.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, Rabu (1/7), pemerintahnya sedang meninjau ulang strategi keseluruhan di wilayah itu. Menurutnya, Cameron sedang merundingkan tindakan Inggris dan ketepatan daerah sasaran untuk mengatasi ISIS.

"Banyak hal yang terjadi sejak serangan senjata kimia," kata juru bicara itu.

Sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS yang menentang ISIS, Inggris juga melakukan serangan udara di Irak dan menerbangkan drone di Suriah untuk mengumpulkan intelijen pada kelompok militan. Tapi tidak seperti beberapa mitra koalisi lainnya, Inggris tidak melaksanakan serangan terhadap ISIS setelah Cameron kalah dalam pemungutan suara parlemen di tahun 2013 yang membahas tentang masalah itu.

Pengajuannya untuk menyerang pasukan pemerintah Suriah sebagai balasan atas serangan senjata kimia, ditolak oleh parlemen. PM Cameron telah berulang kali mengatakan ia akan meminta persetujuan parlemen untuk melakukan setiap serangan udara di dalam wilayah Suriah.

Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Michael Fallon mendesak anggota parlemen untuk mempertimbangkan kembali isu serangan udara di Suriah, menyusul pemilihan umum di Inggris Mei lalu.

"Ini adalah parlemen baru, dan saya pikir anggota parlemen akan ingin untuk berpikir sangat hati-hati tentang bagaimana kesepakatan terbaik terkait ISIS. Mereka tidak membedakan antara Suriah dan Irak, mereka mendirikan kekhalifahan jahat ini di kedua negara," kata Fallon, seperti dilansir radio BBC.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement